Djawanews.com – Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS), Pentagon, terus mengembangkan konsep perang bersama terbaru. Strategi perang AS pun diungkapkan ke publik lewat sebuah dokumen yang berisi panduan tentang bagaimana Pentagon akan berperang di masa depan.
Dilansir dari Defence News, Jenderal John Hyten, Wakil Kepala Staf Gabungan AS, mengatakan bahwa di masa depan tidak akan ada garis di medan perang.
“Apa yang saya perhatikan adalah, sebagai lawan, dari semua yang telah saya lakukan sepanjang karier saya, perbedaan terbesar adalah, di masa depan tidak akan ada garis di medan perang,” kata Jenderal Hyten dalam sebuah acara yang digelar lembaga Think Tank Institut Hudson, Rabu (12/8) lalu.
Jendral Hyten mengatakan bahwa struktur saat ini yang digunakan masih berkutat terkait bagaimana membagi wilayah operasi.
“Ke mana pun kita pergi, jika kita harus bertempur, kita menetapkan tepi depan daerah pertempuran, kita telah menetapkan garis koordinasi dukungan tembakan, garis depan pasukan, dan kita berkata, oke, Angkatan Darat bisa beroperasi di sini. Angkatan Udara bisa beroperasi di sini," ujarnya.
“Semuanya tentang garis sekarang," tambah Hyten. "Tapi, untuk berfungsi dalam lingkungan modern yang diperebutkan, garis-garis itu dihilangkan".
Dalam praktiknya, secara efektif, Hyten menyatakan bahwa setiap kekuatan bisa mempertahankan dirinya sendiri untuk menahan musuh. Mereka juga punya kemampuan yang seragam dengan sistem komando dan kontrol terpadu.
“Kekuatan Angkatan Laut bisa mempertahankan diri atau menyerang lebih dalam. Angkatan Udara bisa mempertahankan dirinya sendiri atau menyerang lebih dalam. Marinir membela diri atau menyerang jauh (ke dalam),” jelasnya.
Victorino Mercado, Asisten Menteri Pertahanan untuk Strategi, Rencana, dan Kemampuan menjelaskan, konsep peperangan terbaru akan secara langsung mendorong investasi AS semakin berkembang, termasuk dalam hal pembuatan kapal perang.
“Ada beberapa komponen penting, bagaimana Anda memerintahkan dan mengendalikan pasukan, bagaimana Anda melakukan logistik, ada beberapa tema umum dalam Konsep Perang Bersama,” katanya, yang dikutip dari Defence News.
“Jadi, konsep perang ini mengisi celah. Saya berharap, kita memilikinya sekarang. Keinginan pimpinan kita punya sekarang,” ujar Mercado.
“Ini akan menginformasikan semua keputusan yang kita buat hari ini karena sekarang adalah tentang memposisikan diri kita di masa depan untuk sukses,” tambahnya lagi.
Untuk mendapatkan artikel menarik lain tentang strategi perang AS lainnya, kunjungi situs resmi Warta Harian Nasional Djawanews. Anda juga bisa mengikuti kami melalui akun media sosial Instagram @djawanewscom dan melalui aplikasi Babe. Hubungi kami untuk membagikan foto, video, artikel, dan berita lainnya.