Djawanews.com – Sindrom K adalah penyakit fiktif yang digunakan kaum Yahudi untuk kelabuhi tentara Nazi. Bulan Oktober 1943, tentara Nazi menyerbu Ghetto, yang merupakan tempat tinggal sebagian besar Yahudi di Roma.
Nazi berencana mengumpulkan sekaligus mendeportasi mereka ke kamp konsentrasi. Saat Yahudi berhasil dikumpulkan, sebuah penyakit aneh muncul di Roma. Penyakit itu membuat banyak orang Yahudi harus dipindah ke rumah sakit.
Saat itu penyakit yang menyerang Yahudi dinamai dengan Sindrom K. Penyakit itu masih tergolong baru dan belum dikaji oleh dunia kedokteran. Huruf “K” sendiri diambil dari Sindrom Koch, penyakit serupa TBC.
Rumah sakit Fatebenefratelli, yang letaknya di tengah pulau di Sungai Tiber, mendadak penuh. Banyak pasien yang dilaporkan menderita Sindrom K, penyakit yang saat itu tak terdefinisikan. Gejala Sindrom dilaporkan saat itu seperti sering batuk, lumpuh, hingga kematian. Penularan penyakit juga sangat cepat dan berbahaya.
Gejala Sindrom K yang mirip dengan TBC membuat para tentara Nazi berpikir ulang untuk mendekat. Mereka tak bisa mencari catatan medis penyakit itu, sedangkan para dokter juga menjelaskannya secara meyakinkan.
Di belakang Nazi, para pasien dapat instruksi untuk melakukan batuk sebanyak dan sesering mungkin. Atas kekompakan itu para tentara tak mendekat ke bangsal dan menyentuh pasien. Gara-gara peran itu orang-orang Yahudi selamat dari kekejaman Nazi Jerman.
Giovanni Borromeo adalah sosok yang berhasil merekayasan Sindrom K demi menyelamatkan Yahudi dengan cara mengembuskan isu bahwa Sindrom K adalah penyakit mematikan. Padahal itu hanya rekayasa belaka.
Giovanni sendiri dibantu oleh dokter dan staf rumah sakit lain demi menyelamatkan Yahudi. Atas keberaniannya, Borromeo mendapat pengakuan dari Italia dan dunia internasional. Ia juga diganjar dengan sebuah penghormatan lantaran mau mempertaruhkan nyawa demi Yahudi di masa itu.
Selain Sindrom K, banyak kisah menarik lain yang datang dari berbagai negara. Untuk mendapatkannya, kunjungi situs resmi Warta Harian Nasional Djawanews. Anda juga bisa mengikuti kami melalui akun media sosial Instagram @djawanewscom dan melalui aplikasi Babe. Hubungi kami untuk membagikan foto, video, artikel, dan berita lainnya.