Djawanews - Buat generasi tahun 90an, film Doraemon menjadi teman setiap di akhir pekan. Kita sering disuguhkan adegan Nobita, Giant, Suneo dan Shizuka bermain di lapangan lengkap dengan tumpukan pipa beton.
Lapangan ini menjadi scene yang lumayan sering ditampilkan. Di lapangan ini juga Doraemon sering mengeluarkan benda-benda aneh dari kantong ajaibnya.
Pipa beton atau pipa tanah, dikenal dalam bahasa Jepang dengan sebutan Dokan. Dan kehadiran pipa beton ini, memiliki sejarah penuh makna bagi warga Jepang seperti dilansir dari laman Rumah 123.
Pipa tersebut melambangkan kebangkitan ekonomi Jepang pasca bom atom Hiroshima-Nagasaki pada Perang Dunia II. Dokan pertama kali dibuat pada masa zaman Meiji (1868-1912) sebagai salah satu sistem pembuangan.
Kemudian, Jepang berkembang sebagai salah satu negara maju karena kemampuan industri dan infrastrukturnya meski sebagai salah satu negara kepulauan.
Investasi yang dilakukan secara besar-besaran di bidang infrastruktur termasuk dalam sistem pembuangan limbah mendorong tumbuhnya industri konstruksi jangka panjang.
Akibat membludaknya pembangunan infrastruktur di semenanjung Jepang, pipa beton Doraemon sering ditempatkan di tanah kosong atau lapang sebelum digunakan.
Dalam waktu yang bersamaan, anak-anak yang hidup di Jepang tumbuh bermain tidak memiliki tanah lapang, sehingga mereka menggunakan tempat penyimpanan dokan sebagai arena bermain.
Dokan yang menjadi pipa beton Doraemon pun kerap digunakan sebagai sarana favorit untuk bermain bagi anak Jepang.
Mereka bisa menggunakannya untuk berbagai aktivitas, bisa bermain petak umpet, memanjat, atau bermalas-malasan pada bagian ujung lubangnya.