Djawanews.com – Jagad media sosial dihebohkan dengan beredarnya sebuah video yang memperlihatkan semburan lumpur yang bersumber dari dalam tanah. Berdasarkan pantauan Tim Djawanews, semburannya cukup besar dan membuat warga di sekitarnya menjauh.
Semburan tersebut terjadi di Kesongo, di Desa Gabusan, kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Berdasarkan video yang berdurasi 32 detik itu, semburan terjadi di tengah area persawahan.
Semburan tersebut menyebabkan empat warga dilarikan ke rumah sakit lantaran keracunan gas. Selain itu dilaporkan pula 17 kerbau milik peternak sekitar tertelan lumpur, sedangkan 1 ekor lainnya berhasil diselamatkan meski berbalur lumpur.
Kronologi kejadian semburan lumpur ini diunggah oleh @Jateng_Twit lewat akun sosial media Twitter. Berdasarkan cuitan akun tersebut, peristiwa semburan lumpur terjadi pada hari Kamis (27/8) pagi sekitar pukul 05.00 WIB.
Menurut Bapak Marno, saksi mata sekaligus peternak yang jadi korban, pada saat itu ia sedang mengeluarkan Kerbaunya untuk di Gembala di sekitar kawasan tersebut. Ia menggiring kerbau ke arah rawa di dekat pusat letusan.
Saat berada di sekitar rawa, Marno merasakan tanah bergetar, tanah kemudian pecah dan menyemburkan lumpur. Kerbanya yang berada di sekitar letusan langsung tertutup lumpu dan beberapa kerbau lainnya berhamburan.
Semburan lumpur yang terjadi di Blora itu sekilas memang mirip dengan yang terjadi di pusat lumpur Lapindo. Namun, penyebabnya tidak sama dengan apa yang terjadi di perusahaan milik Grup Bakrie.
Dilansir dari Kompas, Kepala cabang Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah wilayah Kendeng Selatan, Teguh Yudi Pristiyanto, menjelaskan bahwa fenomena semburan lumpur di Kesongo adalah semburan gas bercampur lumpur.
“Warga keracunan karena menghirup kandungan gas. Fenomena tersebut terjadi secara alami bukan akibat pengeboran sumur,” kata Teguh.
Teguh juga mengungkapkan bahwa fenomena ini sebelumnya pernah terjadi di lokasi yang sama pada tahun 2013. Dari hasil penelitian saat itu dikatakan bahwa persitiwa tersebut disebabkan karena adanya gunung api lumpur atau mud volcano, yang merupakan fenomena ekstrusi cairan seperti hidrokarbon dan gas seperti methane.
Dari hasil penjelasan tersebut bisa dipastikan bahwa semburan lumpur di Blora tidak ada kaitannya dengan kejadian yang ada di Lapindo. Untuk memantau perkembangan terkini, pantau terus situs Pewarta Harian Online Djawanews, atau bisa dipantau melalui Instagram dan lewat aplikasi Babe. Hubungi kami untuk membagikan artikel dan berita lainnya.