Setelah sebelumnya viral tentang kisah Rumah Hantu Darmo, kini sosial media kembali dihebohkan dengan adanya penelpon misterius yang mengaku menjadi korban dalam sebuah kecelakaan. Penelpon itu menghubungi Radio Prambors, radio swasta yang cukup terkenal di Indonesia. Dalam sebuah rekaman yang diunggah melalui Twitter di @Prambors, penelpon itu menceritakan bahwa kecelakaan telah merenggut nyawa semua penumpang di mobilnya.
Kronologi Penelpon Misterius di Radio Prambors
Kejadian berawal dari sebuah segmen yang diberi nama ‘Desta Gina In The Morning’. Di segmen ini, dua penyiar Prambors yakni Desta dan Nycta Gina menerima telepon dari seorang wanita yang mengaku bernama Selina. Ia menceritakan kejadian kecelakaan yang menimpa Selina dan kawan-kawannya saat berlibur.
Kecelakaan itu memakan semua korban jiwa, yang berarti termasuk si Penelpon (Selina). Selina mengaku juga masih mengingat rasa sakit akibat dari kecelakaan itu. Desta yang kebingungan mencoba memastikan lagi bagaimana keadaan Selina, sedangkan Nycta Gina terdengar semakin ketakutan.
Cerita tidak berlanjut, suara cekikikan wanita terdengar sebelum telepon akhirnya terputus.
Rekaman yang berdurasi 1 menit 57 detik ini diunggah pada 12 Desember 2019. Hingga tulisan ini diunggah, rekaman itu mendapat 4,9 ribu Retweet dan telah disukai sebanyak 5 ribu kali. Rekaman diunggah dengan keterangan “PENELFON #DGITM TADI PAGI”.
Setelah viral, banyak netizen yang meragukan kebenarannya. Namun, ada juga yang mencoba melakukan penelusuran di internet mengenai kecelakaan tersebut, salah satunya netizen dengan nama akun @Berinisial_IA.
Dalam akunnya, @Berinisial_IA mengunggah tangkapan layar yang menampilkan sebuah berita kecelakaan. Kecelakaan itu menewaskan 4 penumpang mobil yang terjadi di Tol Cipularang pada 12 September 2019. Tol Cipularang memang selama ini dikenal sebagai wilayah rawan kecelakaan. Banyak kecelakaan yang terjadi di Cipularang.
Rekaman telepon yang diunggah Radio Prambors sampai kini masih menimbulkan perdebatan. Ada yang meyakini bahwa hal itu benar-benar terjadi, namun ada pula yang menganggap itu hanya gimmick atau rekayasa saja demi pendengar program yang lebih tinggi.