Djawanews.com – Sebagai negara yang dihuni oleh masyarakat Muslim, banyak perdebatan agama yang terjadi antara orang Islam dan masyarakat di luar Islam. Beberapa tokoh agama Islam bahkan melarang orang Islam untuk menggunakan atribut yang menyerupai kebudayaan di luar agama Islam, salah satunya adalah terkait bunyi lonceng.
Selama ini bunyi lonceng memang digunakan oleh umat Kristen sebagai bagian dalam peribadatan mereka. Ornamen dan suara lonceng juga banyak diterapkan umat Kristen untuk merayaka Natal.
Hal itu kemudian menuai kecaman dari kelompok Islam garis Keras. Mereka akan dengan mudah menuduh orang Islam yang membunyikan lonceng adalah orang kafir, yang menyerupai umat Kristen.
Padahal bunyi gemerincing lonceng juga punya peran penting dalam sejarah Islam. Suara lonceng terdengar ketika Nabi Muhammad SAW menerima wahyu.
Dilansir dari situs nu.or.id, dalam buku Syakhshiyah Ar-Rasul (Muhammad Rawwas Qal’ah Ji, 2008), dikatakan bahwa ada beberapa cara wahyu diturunkan kepada Nabi Muhammad. Salah satunya adalah seperti bunyi lonceng.
Nabi Muhammad SAW bahkan menganggap bahwa turunnya wahyu yang disertai bunyi lonceng jadi cara yang paling berat. Saat seperti itu Nabi bisa berkeringat meski saat musim dingin. Selain itu Nabi juga bisa sesak napas jika wahyu turun dalam bentuk lonceng.
“Kadangkala ia (wahyu) datang dalam bentuk bunyi lonceng –ini yang paling berat bagiku- kemudian ia diangkat dariku setelah aku menyadari apa yang difirmankan,” ujar Nabi Muhammad SAW.
Meski demikian, banyak pula tokoh agama Islam yang tak mempermasalahkan penggunaan lonceng di kalangan umat Islam sendiri.
Selain terkait bunyi lonceng, masih banyak perdebatan menarik lainnya. Untuk mendapatkan informasi lain, kunjungi situs Warta Harian Djawanews. Anda juga bisa mengikuti kami melalui akun media sosial Instagram @djawanewscom dan melalui aplikasi Babe. Hubungi kami untuk membagikan foto, video, artikel, dan berita lainnya.