Senam lantai merupakan kegiatan olahraga yang banyak menggunakan gerakan, seperti berguling, melompat, meloncat, berputar di udara, menumpu dengan tangan atau kaki untuk mempertahankan sikap seimbang atau untuk melompat ke depan atau belakang. Senam lantai dilakukan di atas permukaan menggunakan alas yang biasanya berupa matras. Fungsinya untuk mengurangi risiko terjadinya kecelakaan atau cedera.
Salah satu cabang olahraga senam yang populer ini bisa dilakukan laki-laki maupun perempuan. Selain bisa dilakukan siapa saja, olahraga ini juga bisa dilakukan di dalam ruangan juga di luar ruangan. Untuk mengenal lebih dalam seputar olahraga senam ini, berikut sejarah senam lantai yang sudah ada sejak zaman Yunani Kuno.
Sejarah Senam Lantai di Indonesia
Senam lantai diperkirakan sudah ada sejak zaman Yunani Kuno. Pada abad ke-20 olahraga senam mulai berkembang dan menyebar ke seluruh dunia. Saat itu juga mulai muncul banyak cabang olahraga senam, salah satunya adalah senam lantai.
Pada tahun 1776 olahraga senam lantai mulai dimasukkan ke dalam pelajaran sekolah. Di tahun yang sama juga Johan Christian Fedrich Gathmuts menciptakan gerakan senam lantai yang lebih sistematis. Hal tersebut membuat ia dinobatkan sebagai bapak senam lantai.
Sejarah senam lantai di Indonesia berkembang pada masa penjajahan Belanda yakni pada sekitar tahun 1900-an. Awal senam yang dikenalkan pada saat itu adalah senam versi negara Jerman. Senam versi jerman lebih menekankan berbagai gerakan yang kaya akan alat pendidikan. Tidak lama kemudian versi tersebut digantikan dengan senam versi negara Swedia yang lebih menekankan pada manfaat senam.
Olahraga senam lantai juga mulai masuk dalam pelajaran sekolah. Untuk membina para atlet senam pada tahun 1863 mulailah dibentuk organisasi bernama PERSANI (Persatuan Senam Indonesia). Olahraga yang terus berkembang tersebut akhirnya membawa Indonesia berpartisipasi dalam perlombaan senam lantai bertaraf Internasional di GANEFO I (Games of the New Emerging Forces) pada tahun 1964.
Saat ini setidaknya ada 17 macam gerakan senam lantai yakni, guling ke depan (forward roll), guling ke belakang (backward roll), lompat harimau (tiger sprong), lenting tangan (hands stand overslag), meroda, lompat jongkok, lenting tangan putar (round off), lenting tangan ke belakang (flik flak), keseimbangan lutut berguling (squat roll). Ada juga gerakan lompat kangkang, berdiri dengan kepala (kopstand), kayang (brug), sikap lilin, salto ke depan (summer vault), salto ke belakang (back summer vault), guling lenting (roll kiep), dan lompat ikan (snuck).
Itulah sejarah senam lantai yang sudah ada sejak zaman Yunani Kuno. Simak juga kisah lelaki yang tolak tanda tangani akta lahir anaknya.