Berkunjung ke Serang, Banten tentu saja tidak lengkap tanpa mencicipi kuliner ikonik khas daerah sana. Mungkin dari sekian banyak pilihan kuliner di daerah Serang, Banten. Kuliner ikonik khas kota ini yang paling terkenal adalah Sate Bandeng.
Mungkin banyak dari Anda yang sudah mengetahui ikan bandeng bukan? Ya, ikan bandeng terkenal karena dagingnya sangat lezat dan gurih, tapi karena memiliki banyak duri, beberapa orang mungkin berpikir dua kali atau bahkan menghindari olahan Bandeng. Apakah kalian termasuk? Kini tak usah khawatir lagi, karena jika Anda berkunjung ke Serang terdapat sate bandeng yang bebas dari duri ikan.
Sate Bandeng merupakan kuliner ikonik khas Serang, Banten yang cukup unik, karena meski disajikan layaknya bandeng utuh, namun sate bandeng tidak memiliki tulang dan duri sama sekali. Hal ini terjadi karena ikan bandeng telah melewati proses pembersihan tulang dan daging dari kulitnya yang kemudian diisi lagi dengan campuran daging bandeng, tepung dan telur. Daginya yang halus membuat sate bandeng ini sangat enak dan nikmat disantap dengan sambal dan nasi panas.
Asal Usul Sate Bandeng
Asal usul sate bandeng ini bermula dari Kerajaan Banten, seperti yang dilansir dari kompas.com. Ceritanya berawal dari pada abad 16 sate bandeng ini di racik oleh juru masak kerajaan Banten yang disuguhkan untuk menjamu para tamu kerajaan.
Saat proses memasaknya, juru masak ingin meracik masakan ikan bandeng. Karena ikan bandeng memiliki banyak duri, maka Sang juru masak pun berusaha mengambil duri kecil yang ada dalam daging ikan bandeng dengan cara dipukul-pukul. Sayangnya pada saat memilah duri pada daging ikan bandeng tersebut, daging bandeng malah ikut hancur.
Seperti tak kehabisan akal, sang juru masak lalu memberikan santan dan bumbu rempah ke daging bandeng yang sudah di ambil durinya tersebut. Setelah itu, ia memasukkan kembali daging bandeng ke dalam kulit dan kerangka ikan.
Kulit ikan bandeng yang tebal, membuat ikan ini terlihat seperti utuh kembali setelah diisi dengan daging yang sudah dicampur dengan bumbu tadi. Setelah itu, sang juru masak pun memasak racikan tersebut dengan cara dibakar. Sehingga ditemukanlah sate bandeng yang kemudian populer hingga sekarang.
Pada perkembangannya, sate bandeng tidak hanya tampil biasa/original. Mulanya, resep asli dari juru masak Kasultanan Banten ini hanya menggunakan garam, bawang merah, gula merah, dan santan saja. Namun sekarang, sate bandeng sudah ada penambahan bumbu seperti ketumbar dan cabai. Bahkan, tak sedikit yang menambahkan penyedap rasa.
Setidaknya ada dua macam sate bandeng yang dijual di pasaran. Pertama sate bandeng putih yang memiliki rasa original. Kemudian, ada pula sate bandeng merah dengan cita rasa pedas.
Manfaat Ikan Bandeng
Sebagai informasi, ikan bandeng merupakan jenis ikan yang memiliki kandungan protein sangat tinggi, yakni 20,38%, sehingga ikan bandeng bisa masuk dalam golongan makanan bergizi. Ikan bandeng mampu mencukupi kebutuhan protein yang diperlukan tubuh dan membantu perkembangan otak dan memori anak-anak selain itu ikan bandeng dapat mencegah beberapa penyakit, seperti penyakit jantung, menurunkan kadar kolesterol tinggi, menyehatkan mata dan mengurangi depresi.
Sate bandeng khas Serang, Banten ini bisa tahan hingga tiga hari, jadi buat Anda yang tak sempat untuk mencicipi makanan ini di kedai penjual sate bandeng, Anda bisa menjadikan sate bandeng ini sebagai buah tangan atau oleh-oleh untuk keluarga atau kerabat di rumah.
Jika ingin menikmatinya secara langsung dengan nasi panas, Anda bisa mampir ke kedai Sate Bandeng Ibu Aliyah di Jalan Semaun Bakri, RT. 01 / RW. 01, Lopang Gede, Kecamatan Serang, Lopang, Kec. Serang, Kota Serang, Banten.