Djawanews.com - Sebanyak 70 perempuan dilaporkan telah menikahi lusinan pohon. Pernikahan manusia dengan pohon ini digelar di Inggris dengan tujuan mulia.
Puluhan perempuan itu hadir dalam sebuah upacara yang bertujuan untuk menyorot pembangunan Bristol yang menyebabkan pohon-pohon ditebang. Penyelenggara mengatakan mereka khawatir tentang ancaman yang ditimbulakan proposal untuk membangun 166 apartemen di Bristol.
Siobhan Kierans, salah seorang penggagas acara, mengatakan ia harap dengan upacara pernikahan ini menunjukkan bahwa pohon adalah teman hidup kita.
Dewan Kota Bristol mengatakan karena aplikasi perencanaan sedang dipertimbangkan, mereka tak dapat berkomentar.
Menikah secara Simbolis
Para pengantin yang turut mengambil bagian menggunakan gaun pengantin dari budaya yang berbeda-beda. Secara simbolis, mereka menikahi 74 pohon dalam sebuah acara.
Juru kampanye dan pengantin, Suzan Hackett, dari Bistol mengatakan: “Menikah dengan pohon adalah hak istimewa mutlak. Ini bukan isyarat sentimental, ini sangat signifikan dan simbolis.
“Pohon adalah contoh sempurna dari cinta tanpa syarat yang sangat coock dengan seluruh gagasan pernikahan. Pernikahan adalah untuk hidup, bernafas adalah untuk hidup. Bristol lebih membutuhkan pohon dewasa daripada perumahan yang mewah,” kata Suzan.
Penyelenggara acara mengatakan mereka terinspirasi dari perempuan Chipko di India yang merangkul pohon-pohon di Himalaya pada tahun 1970-an. Aksi itu dilakukan untuk melindungi hutan agar tidak ditebang.
Aplikasi perencanaan dari Goram Homes dan pengembang Hill belum disetujui. Aplikasi itu memuat rencana pembangunan 166 rumah, termasuk 66 unit rumah sosial dan terjangkau.