Dalam ilmu pengetahuan alam atau sains tidak hanya mempelajari Daur Hidup Ular, melainkan juga mempelajari bagaimana proses turunnya hujan dari awal sampai jatuh ke bumi. Hujan merupakan proses dimana air jatuh dari awan yang penuh dengan embun.
Setelah terjadinya hujan, biasanya akan tampak pelangi yang muncul di langit. Tidak sedikit orang yang belum mengetahui bagaimana proses terjadinya hujan. Nah untuk mengetahui bagaimana proses turunnya hujan, terus ikuti pembahasannya di bawah ini.
Penjelasan Bagaimana Proses Terjadinya Hujan
Berdasarkan yang dilansir dari National Geographic, awan di langit memiliki tetesan air yang muncul berasal dari embun yang mengalami proses penguapan. Perlu Anda ketahui bahwa proses terjadinya hujan diawali dari pancaran sinar matahari yang panas.
Pancaran sinar matahari tersebut menyebabkan terjadinya proses yang dinamakan evaporasi. Sumber air yang ada di bumi diantaranya air di laut, air di sungai, air di bendungan, dan sumber air lain mengalami proses penguapan.
Hasil proses penguapan tersebut akan naik sehingga mengalami proses kondensasi. Dalam proses kondensasi, uap air tersebut mengalami proses pengembunan dan menjadi embun.
Karena suhu yang berada di sekitar awan jauh lebih rendah dari panas akibat pancaran sinar matahari, maka akan membentuk titik embun air. Suhu pada udara yang makin tinggi akan membentuk titik embun yang semakin banyak dan memadat, nantinya titik embun tersebut akan membentuk menjadi awan.
Adanya tekanan udara atau angin membawa awan yang mengandung banyak air menuju ke lokasi yang memiliki suhu lebih rendah. Awan yang mengadung embun air tadi kemudian akan membentuk kumpulan awan dengan ukuran lebih besar, sehingga warnanya menjadi kelabu pekat.
Tetesan air hujan yang mengalami proses pengembunan di sekitar bahan mikroskopis disebut sebagai inti kondensasi awan. Perlu Anda ketahui bahwa tidak semuanya tetesan air hujan yang jatuh dari awan menyentuh ke tanah.
Ada tetesan air yang kembali menuju ke awan, sebab air akan menembus lapisan atmosfer dengan suhu yang lebih hangat hingga akhirnya menguap kembali. Adapun diameter air hujan berkisar antara 0,05 milimeter atau sekitar 0,02 inci.
Bentuk dari air hujan sendiri menyerupai kue kering, meski begitu kita sering melihat tetesan air hujan layaknya tetesan air yang jatuh. Selain itu hujan yang jatuh ke bumi juga sering menyerupai serpihan saju.
Namun tetap mencair saat jatuh melewati atmosfer dengan suhu lebih hangat. Curah hujan yang turun berdasarkan geografis suatu wilayah, semakin kering wilayah maka intensitas hujan turun juga semakin lambat.
Itulah tadi pembahasan mengenai bagaimana proses terjadinya turun hujan yang bisa Anda ketahui.