Djawanews.com – Proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sungai Kayan, Kalimantan Utara sudah memasuki tahap prakonsturksi. Persiapan telah dilakukan termasuk keseluruhan perizinan pembangunan bendungan.
Nahas, pembangunan PLTA ini disinyalir akan molor dari jadwal awal. Pasca merebaknya wabah virus Corona, perekonomian China yang tengah ambruk turut berdampak langsung pada proyek pembangunan PLTA terbesar di Indonesia ini.
Mayoritas konsorsium atau pemilik saham (investor) yang berasal dari China menyebabkan proyek pembangunan PLTA berkapasitas 9.000 MW ini tersendat.
PLTA Sungai Kayan, Salah Satu PLTA Terbesar di Dunia
Seperti direncanakan, akan ada 5 tahap pembangunan PLTA Sungai Kayan dalam jangka waktu 25 tahun ke depan. PLTA Kayan 1 diperkirakan selesai 2024 dengan kapasitas energi 900 MW. Setahun berselang, pembangunan PLTA Kayan 2 dengan kapasitas 1.200 MW dimulai pada tahun 2025. Total ada lima unit PLTA yang akan dibangun PT Kayan Hydro Energy.
“Targetnya di 2024 PLTA Sungai Kayan 1 sudah beroperasi, dan 2025 PLTA Sungai Kayan 2 yang beroperasi, dan PLTA Sungai Kayan 3, akan konstruksi 3 tahun setelah PLTA Sungai Kayan 2 beroperasi. Totalnya butuh 25 tahun untuk mengerjakan proyek ini,” ungkap Direktur Operasional Kayan Hydro Energy, Khaerony seperti dikutip dari CNBC.
Total kapasitas dari semua tahapan pembangunan PLTA Kayan diperkirakan mencapai 9.000 MW. Dengan kapasitas sebesar itu, PLTA Kayan diproyeksikan menjadi PLTA terbesar se-Asia.
Dengan kapasitas 9.000 MW, PLTA Sungai Kayan akan masuk dalam deretan 4 besar PLTA terbesar di dunia. PLTA Sungai Kayan bahkan akan menggeser posisi PLTA Tucurui di Brasil yang memiliki kapasitas energi 8.370 MW dan menempati posisi keempat PLTA terbesar di dunia saat ini.
Hari ini deretan tiga besar PLTA terbesar di dunia ditempati oleh PLTA Guri di Sungai Caroni, Venezuela dengan kapasitas energi 10.200 MW. Selanjutnya, PLTA Itaipu milik Brasil dan Paraguay yang terletak di Sungai Parana. Dan di posisi pertama, PLTA Three Gorges di China yang baru selesai tahun 2012, dan memiliki kapasitas energi sebesar 22.500 MW.