Djawanews.com – Indonesia telah 12 Kali menjuarai Australian Army Skill At Arms Meeting (AASAM). Keungulan tersebut membuat banyak negara heran terhadap skill dan juga teknologi senjata yang dipakai Indonesia. Di AASAM 2020 ini senjata apa yang akan dipakai?
Indonesia selama bertahun-tahun menjuarai AASAM tetap setiap menggunakan senjata buatan PT Pindad (Persero). Maka bukan tidak mungkin di tahun ini kontingen Indonesia akan menggunakan senjata Pindad kembali.
AASAM 2020, Indonesia tetap Andalkan Senjata Pindad
Poin pentingnya adalah memakai senjata Pindad adalah suatu prestisius lebih bagi Indonesia, selain itu juga membawa kebanggaan tersendiri bagi Merah Putih. Berikut ini Djawanews rangkum prediksi senjata yang akan dipakai TNI di AASAM 2020.
1. SS2-V4 Kal. 5.56 mm
Di kompetisi AASAM 2019, kontingen Indonesia menggunakan senapan rifle SS2-V4 Heavy Barel (HB), dan tahun ini diprediksi akan tetap menggunakan riffle ini kembali. Apa alasannya?
Senjata laras panjang varian SS2 adalah pembaruan dari versi sebelumnya SS1. Senjata ini sudah diperkenalkan oleh Pindad sejak 2006 lalu dan diklaim memiliki peningkatan performa dari varian sebelumnya.
Yang membedakan Heavy Barrel dengan versi SS2-V4 biasa adalah performa dan juga daya tahan barrel ketika senjata ditembakkan terus menerus. Pindad mengklaim senjata ini lebih tahan terhadap panas.
2. SM-3 atau Minimi?
Selain riffle, dalam AASAM semua kontingen juga akan dipersenjatai dengan senapan mesin. Beberapa tahun belakangan ini, Indonesia diketahui menggunakan Minimi dalam ajang ini.
Minimi memang senapan mesin yang kaya akan fitur, namun perlu diketahui jika Pindad juga mengeluarkan varian senapan mesin terbarunya yaitu SM-3. Memang senjata tersebut masih memiliki desain yang mirip dengan FN Minimi buatan Belgia, namun sebenarnya terdapat perbedaan.
Baik SM-3 atau Minimi memiliki ukuran peluru 5,56 mm x 45 NATO, kemiripan antara laras, handle,mekanisme senjata, popor, hingga tabung gas. Namun pembeda mencolok adalah pada isian peluru, saat ini SM-3 masih menggunakan sabuk peluru dengan kapasitas 100 butir.
3. SPR atau AWM?
Selain senapan mesin dan riffle salah satu cabang bergengsi dalam AASAM adalah lomba bagi penembak jitu atau sniper. Jika dalam beberapa kejuaraan terakhir delegasi Indonesia menggunakan senjata Arctic Warfare Magnum atau AWM, tidak menutup kemungkinan jika akan menggunakan senjata runduk buatan Pindad.
Setelah Pindad memproduksi SPR-1 hingga SPR-3, yang paling baru adalah SPR-4 yang menyempurnakan beberapa versi sebelumnya. Senjata tersebut menggunakan sebuah peluru khusus sniper berukuran 8,6×70 mm yang dapat menjangkau sasaran hinga jarak 1.500 m. Memungkinkan dipakai di AASAM 2020?