Djawanews.com – Dalam sejarah dunia, China termasuk salah satu negara yang berhasil membangun sumber energi tenaga air, yakni Three Gorges Dam. Tidak hanya mampu menyediakan sumber energi listrik, bendungan itu juga mencatatkan diri sebagai PLTA terbesar di dunia untuk saat ini. Kapasitasnya cukup besar, yakni 22.500 megawatt (MW).
Sampai hari ini China memang memiliki sejumlah ambisi untuk membangun banyak PLTA sebagai sumber energi baru mereka. Tidak hanya di dalam negeri, China juga ikut terlibat dalam pembangunan PLTA di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Saat ini Indonesia yang bekerja sama dengan salah satu perusahaan China tengah menggarap PLTA Kayan yang dibangun di Kalimantan Utara (Kaltara). PLTA tersebut akan berkapasitas sebesar 9.000 MW.
China sendiri memiliki berbagai PLTA di dalam negerinya. Pembangkit tersebut berfungsi sebagai sumber energi sekaligus alat pencegah banjir. Selama beberapa dekade negara itu memang berinvestasi besar-besaran dalam pembangunan infrastruktur, termasuk pembangunan bendungan. Karena hal itu pembangunan China dalam sektor tenaga air berjumlah sepertiga dari kapasitas global.
Pada tahun 2019 lalu, China mulai bekerja sama dengan berbagai negara dalam program Belt & Road Initiative dalam hal ekonomi. China menjadi investor bagi beberapa negara untuk membangun infrastruktur, termasuk pembangunan bendungan PLTA.
Selain Indonesia, China juga berinvestasi pembangunan energi di Pakistan telah terlibat dalam pembangunan bendungan. Selain itu dilakukan pula di Laos, yang karena pembangunan tersebut terpaksa memindahkan banyak penduduk lokal.
Terlepas dari prestasi China yang berhasil membangun PLTA terbesar di dunia atau ambisi China lain, patut disadari bahwa bendungan jadi sumber pendapatan listrik yang cukup besar dan menjanjikan. Tidak hanya mampu menyediakan listrik, PLTA juga jadi upaya mencegah kerusakan lingkungan.