Djawanews.com – Ada banyak hal yang tak diberitakan oleh media mengenai Timor Leste pascapisah dari Indonesia. Salah satu yang tak banyak diketahui adalah militer Timor Leste yang sempat alami goncangan dan tumpang tindih.
Sebagai informasi, berdasarkan catatan Afrid Fransisco (2015), tentara di Timor Leste terdiri dari dua kategori, yakni F-FDTL dan F-FNTL. Masing-masing memiliki tugasnya sendiri-sendiri. F-FDTL adalah kepanjangan dari Forcas de Defesa de Timor Leste, yang bertanggung jawab untuk menjaga pertahanan negara dari laut maupun darat. Bisa dikatakan F-FDTL adalah inti pertahanan negara.
Sedangkan F-FNTL kependekan dari Policia Nacional De Timor Leste. Mereka bertugas menjaga keamanan dalam negeri, antar kota, dan menjaga ketentraman penduduk sipil.
Pembentukan militer di negara tersebut sempat diwarnai pertentangan. Pembentukan F-FDTL misalnya, yang dibentuk dari gerakan pembebasan nasional tentara yang dikenal dengan Falintil.
Sebelum tahun 1999, Wikiwand mencatat bahwa tokoh Timor Leste, termasuk presiden José Ramos-Horta, usul agar negara tak perlu memiliki militer. Namun kekerasan yang terus meluas akhirnya dibentuklah kekuatan militer. Saat pembentukan militer, konon katanya Timor Leste pernah berkeinginan untuk memboyong beberapa TNI sebagai pelatih militer di negara tersebut.
Militer Timor Leste pada tahun 2006 sempat saling serang dan saling ancam, yang otomatis mengancam negara Timor Leste sendiri. Hal itu terjadi lantaran adanya kewenangan yang tak jelas dan tumpang tindih antar kedua lembaga militer Timor Leste.
Masalah memuncak pada 2006, yang pada tahun itu hampir setengah pasukan F-FDTL diberhentikan. Tak sampai situ, aksi protes karena diskriminasi dan kondisi yang buruk juga bermunculan. Baik FDTL dan FNTL banyak melakukan pemecatan personilnya.
Sebagai upaya perbaikan militer di Timor Leste, Pasukan Stabilisasi Internasional (ISF) yang dipimpin Australia dikerahkan ke Timor-Leste. Selain itu Dewan Keamanan PBB juga membentuk Misi Terpadu PBB di Timor-Leste (UNMIT). Keduanya memulihkan stabilitas dan hasilnya cukup baik. Tahun 2007 Timor Leste berhasil mengadakan pemilihan presiden dan parlemen dalam suasana yang kondusif.
Ada banyak hal menarik di balik kekuatan militer Timor Leste yang belum terekspos. Untuk mendapatkan informasi tersebut, kunjungi situs resmi Pewarta Harian Online Djawanews. Anda juga bisa mengikuti Djawanews melalui akun media sosial Instagram @djawanews dan melalui aplikasi Babe. Hubungi kami untuk membagikan foto, video, artikel, dan berita lainnya.