Djawanews.com – Teror setan Kolor Ijo sempat populer di kalangan masyarakat di awal tahun 2000-an. Setan Kolor Ijo karena digambarkan sebagai sosok siluman jelek, bertubuh warna hijau, berkepala botak, telanjang dada, dan hanya mengenakan kolor saja.
Setan tersebut dikaitkan dengan hantu pemerkosa wanita yang mengerikan dan siap memerkosa siapa saja yang tak waspada. Namun siapa sangka bahwa Kolor Ijo berasal dari ritual pesugiah yang dilakukan oleh seseorang untuk meraih kekayaan. Syaratnya, orang yang melakoni ritual itu harus memerkosa wanita, baik yang perawan, janda, atau yang sudah berkeluarga.
Di beberapa sumber, kemunculan hantu ini muncul pertama kali di kampung Cijengkol, Bekasi. Seorang wanita mengaku telah disetubuhi oleh sosok misterius berwarna hijau di depan putranya yang berusia dua tahun dan mertua perempuannya. Sejak laporan tersebut ada, kasus serupa mulai muncul di beberapa daerah, bahkan di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Teror ini benar-benar ditakuti oleh sebagian masyarakat. Banyak warga yang kemudian memagari rumah mereka dengan mantra atau penangkal setan seperti menggunakan bambu kuning dan daun kelor. Selain itu warga juga menyiapkan bawang putih untuk menakuti Kolor Ijo.
Teror Kolor Ijo terus berkembang di kalangan masyarakat, namun kasus tersebut pelan-pelan terungkap. Ada beberapa kasus yang berhasil diungkap oleh polisi, salah satunya yang terjadi pada tahun 2015 di Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan.
Teror Kolor Ijo di Luwu Timur bermula sekitar bulan Agustus 2004 silam. Saat itu ada puluhan perempuan yang jadi korban dari Kolor Ijo, yang ternyata melakukan perbuatan asusila dengan cara keji, yakni menusukkan pisau ke dalam alat vital perempuan.
Setelah diusut, ternyata pelaku bernama Ikbal alias Bala warga Desa Sumber Agung, Kecamatan Kalaena, Kabupaten Luwu Timur. Ia berhasil ditangkap pada 2015. Dilansir dari berbagai sumber, modus Ikbal dilakukan dengan cara masuk ke rumah warga yang sedang tertidur pulas dengan cara mencongkel pintu atau jendela.
Kasus serupa terjadi di Probolinggo dan berhasil diungkap pada tahun 2014. Pelaku bernama Buasir Nur Khotib (50) yang berhasil memperkosa 31 wanita, baik gadis atau janda. Dari segi ekonomi, Buasir memiliki usaha yang cukup sukses.
Tetangganya memang kerap memergoki Buasir keluar malam dengan sepeda. Saat ditanya ia hanya mengaku pergi ke desa karena hajatan atau hal lain, sehingga tetangganya tak curiga. Bahkan keluarga Buasir juga tak menaruh curiga jika ia kerap memerkosa wanita.
Dalam melakukan aksinya, Buasir menyamar sebagai Kolor Ijo dan menculik korbannya yang berjumlah lebih 31 orang.
Saat ini belum terdengar lagi teror setan Kolor Ijo. Namun bukan berarti kasus tersebut tidak akan muncul lagi. Untuk memantau artikel manarik lain, kunjungi situs resmi Pewarta Harian Online Djawanews. Anda juga bisa mengikuti kami melalui akun media sosial Instagram @djawanewscom dan melalui aplikasi Babe. Hubungi kami untuk membagikan foto, video, artikel, dan berita lainnya.