Sebagai pelajar tentunya sudah banyak yang mengetahui Pencipta Buku Bahasa Indonesia “Ini Budi”. Penulisan Bahasa Indonesia yang baik dan baku memang harus memperhatikan aturan EYD atau Ejaan Yang Disempurnakan. Hal ini berlaku juga mengenai tata cara menggunakan huruf kapital yang harus sesuai aturan.
Dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, menggunakan huruf kapital memiliki aturran. Lantas bagaimana saja aturan dalam menggunakan huruf kapital dalam penulisan Bahasa Indonesia yang tepat? Terus ikuti ulasannya di bawah ini.
Aturan Penggunaan Huruf Kapital dalam Penulisan Bahasa Indonesia yang Benar
- Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama di awal sebuah kalimat. Dalam Ejaan Bahasa Indonesia penggunaan huruf kapital yang benar salah satunya adalah di awal kalimat. Perlu diketahui jika awal kalimat tersebut dimulai dengan angka, maka bisa dituliskan dalam bentuk bilangan.
Sebagai contoh: Sebuah pekerjaan akan ringan jika dikerjakan secara bersama-sama.
- Huruf kapital digunakan saat menuliskan nama seseorang termasuk juga julukan. Disini yang perlu diketahui bahwa huruf kapital tidak digunakan dihuruf pertama yang merupakan satuan ukuran seperti diesel, volt, ampere, dan lainnya.
Sebagai contoh: Tono Hamzah, Budi Yanto, diesel bermesin, ampere.
- Huruf kapital digunakan di awal kalimat di setiap petikan kalimat langsung.
Sebagai contoh: Kakak bertanya, “Kapan dino pulang?”
- Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama ketika menuliskan unsur nama jabatan seseorang serta pangkat yang dibarengi nama orang tersebut. Selain itu huruf kapital juga dituliskan pada nama instansi atau nama kota.
Sebagai contoh: Perdana Menteri, Wakil Presiden, Wakil Presiden Adam Malik, Presiden Republik Indonesia, Semarang, Surabaya, Jakarta
- Huruf kapital digunakan untuk menuliskan nama gelar atau pangkat seseorang.
Sebagai contoh: S.H, S.Pd, R.A., Prof, S.Kom, S.Psi.
- Huruf kapital dituliskan juga pada kalimat pertama yang menunjuk pada hubungan kerabat.
Sebagai contoh: “Kapan Ibu pulang?” tanya Tono.
- Huruf kapital dituliskan untuk singkatan nama seseorang.
Sebagai contoh: A.H. Nasution merupakan salah satu Jenderal besar serta seorang pahlawan nasional Indonesia. Contoh lain: Bapak SBY merupakan Presiden Republik Indonesia ke-6.
- Huruf kapital dituliskan pada nama hari, bulan, dan tahun serta pada peristiwa bersejarah maupun nama hari raya.
Sebagai contoh: Di setiap tanggal 10 November Bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan. Contoh lain: Setiap tanggal 25 Desember merupakan Hari Raya Natal.
Itulah tadi pembahasan mengenai beberapa penggunaan huruf kapital dalam penulisan Bahasa Indonesia yang benar dan tepat.