Djawanews.com - Sebuah video viral baru-baru ini di TikTok. Video itu mengungkap bahwa klaim perempuan dua kali lebih banyak bicara daripada laki-laki adalah mitos.
Video itu diunggah oleh Abraham Piper, seorang seniman asal Minneapolis, Amerika Serikat. Piper menjelaskan dari mana mitos ini berasal.
"Pernah dengar pernyataan bahwa wanita bicara 20 ribu kata per hari dan pria hanya 7 ribu? Baiklah, itu tidak masuk akal," ujar Piper.
Ia mengatakan bahwa beberapa tahun lalu dua orang linguistis melakukan penelitian mengenai hal ini. Studi dilakukan dengan mengamati 56 orang. Hasilnya, hanya dua dari 56 yang rata-rata berbicaranya lebih banyak dari pada pria.
Menurut Piper, mitos ini dipublikasikan dan dipopulerkan pertama kali oleh James Dobson.
Piper menjelaskan, di tahun 1987, psikolog kristen konservatif itu menuliskan sebuah pernyataan yang memulai permasalahan ini. James Dobson mengatakan 'penelitian membuatnya jelas bahwa perempuan bicara lebih banyak dua kali lipat daripada laki-laki'.
"Angka pastinya? 50.000 kata untuk wanita dan 25 untuk pria. Kemudian dia mengekstrapolasi itu. Hal ini menyebabkan ketegangan di rumah karena pria pulang kerja dan mereka telah menghabiskan seluruh anggaran kata mereka untuk hari itu," sambungnya.
Dari sinilah kepercayaan ini bermula dan menyebar. Karena semakin sering didengar, semakin banyak orang yang percaya bahwa hal itu adalah benar adanya.
"Lain kali kamu mendengarkan, kamu akan tahu bahwa itu tidak masuk akal dan kamu siap untuk mengatakan. Itu propaganda seksis , sayap kanan, evangalis, pseudoscientific," pungkasnya.
Dalam buku "The Female Brain" yang diterbitkan pada tahun 2006, Louann Brizendine menyatakan bahwa perempuan mengatakan sekitar 20.000 kata sehari. Sedangkan laki-laki hanya sekitar 7.000 kata. Stereotipe pun semakin kuat dari pernyataan ini.
Sementara itu, Mark Liberman, seorang profesor linguistik di University of Pennsylvania, memutuskan untuk menyelidiki penelitian yang mendukung klaim tersebut.
Catherine Aponte, mantan psikolog klinis dan asisten profesor di Spalding University, menjelaskan bahwa ada beberapa kekurangan yang mendasari pernyataan tersebut.
"Apa yang dia temukan adalah bahwa pernyataan tentang seberapa banyak pria dan wanita berbicara berasal dari buku self-help, tanpa kutipan akademis yang merujuk pada pernyataan tersebut. Meninjau pernyataan serupa menghasilkan jumlah kata untuk wanita mulai dari 4.000 hingga 25.000 kata, sekali lagi tanpa penelitian yang mendukung pernyataan semacam itu," tuturnya.
Aponte selanjutnya menjelaskan situasi yang terbentuk di sekitar mitos tersebut. Ia menyebutkan bahwa Brizendine pada akhirnya menarik kembali pernyataannya ketika Liberman menunjukkan penelitiannya di artikel surat kabar.