Djawanews.com – Mi ayam masih jadi menu kuliner andalan di sejumlah wilayah, terutama di daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Meski saat ini telah menjamur para pedagang mi ayam, mereka tak pernah kekurangan penggemar mi ayam. Bahkan saat ini makanan tersebut digemari oleh generasi milenial yang rela menempuh perjalanan jauh demi mi ayam langganannya.
Namun, tahukah Anda mengapa gerobak mi ayam identik dengan warna biru?
Para pedagang mi ayam memang ada yang berjualan dengan cara berkeliling sambil mendorong gerobaknya. Uniknya gerobak mi ayam mereka dicat dengan warna biru muda dengan tulisan tertentu berwarna putih?. Padahal warna tersebut secara psikologi tak ada hubungannya dengan kuliner. Ternyata pemilihan warna biru ada sejarahnya.
Dilansir Djawanews dari berbagai sumber, awalnya penjual mi ayam mayoritas berasal dari Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Daerah tersebut belum semaju saat ini, dengan kondisi perekonomian yang serba sulit.
Untuk mengubah perekonomian, banyak penduduk Wonogiri yang lebih memilih merantau untuk berjualan mi ayam. Tujuan perantauan mereka juga tersebar di berbagai kota besar di pulau Jawa.
Saat membuat gerobak mi ayam, para pedagang memilih cat warna biru lantaran warna tersebut adalah warna paling murah dibanding cat warna lain. Karena alasan ekonomi itulah mereka membeli warna biru untuk gerobak mereka. Kebiasaan tersebut terbawa hingga saat ini. Bahkan warna biru menjadi identitas bagi gerobak mi ayam, baik keliling maupun sistem kios.
Ada banyak hal menarik tentang gerobak mi ayam. Untuk mendapat artikel menarik lain, kunjungi situs resmi Warta Harian Nasional Djawanews. Anda juga bisa mengikuti kami melalui akun media sosial Instagram @djawanewscom dan melalui aplikasi Babe. Hubungi kami untuk membagikan foto, video, artikel, dan berita lainnya.