Djawanews.com - Banyak orang di Indonesia berlomba-lomba ingin menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat alias DPR. Sebab, jadi anggota DPR bisa mendapat penghasilan berlimpah dan mendapat kehidupan mewah.
Sayangnya, kinerja anggota DPR di negeri ini seringkali malah mengecewakan masyarakat. Tak heran jika masyarakat lebih sering mempertanyakan kinerja orang-orang yang duduk sebagai anggota DPR tersebut.
Sementara itu, Swedia juga punya anggota DPR. Namun, kehidupan para anggota DPR di Swedia jauh dari kesan memiliki kehidupan mewah dan penghasilan berlimpah.
Di Swedia, anggota parlemen digaji rendah dan bahkan tidak mendapatkan tunjangan. Mereka tidak diberikan mobil dinas, rumah dinas, tunjangan kesehatan, bahkan tunjangan keluarga. Anggota DPR Swedia juga dilarang memiliki staf pribadi dan hanya tinggal di apartemen sederhana.
Per-Arne Hakansson, seorang anggota parlemen Swedia dari Partai Sosial Demokrat mengatakan bahwa statusnya sebagai anggota parlemen tak jauh berbeda dengan warga Swedia secara umum.
Bagi mereka, mewakili rakyat sudah menjadi hak istimewa karena dengan begitu mereka bisa menentukan arah kebijakan negara.
"Tugas utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi," tambah Hakansson.
Anggota DPR hanya diberikan fasilitas berupa gratis naik transportasi umum. Memang ada 3 mobil dinas Volvo S80, namun hanya bisa digunakan oleh ketua dan wakil ketua.
Itupun cuma boleh dipakai untuk acara resmi dan tidak boleh digunakan untuk mengantar anggota DPR dari kantor ke rumah.
Anggota DPR Swedia hanya mendapatkan gaji sebesar 66.900 krona Swedia atau sekitar Rp100 jutaan per bulan. Setelah dipotong pajak yang berlipat-lipat, gajinya hanya bersisa 49 ribu krona atau sekitar Rp60,2 juta.
"Ini adalah pekerjaan sukarela yang bisa kita lakukan di waktu senggang kita," kata anggota dewan Kota Stockholm, Christina Elffors-Sjodin.
Penghasilan ini terbilang kecil untuk Swedia. Bahkan gaji guru masih lebih besar dua kali lipat dari anggota DPR Swedia. Anggota DPR juga tak bisa protes karena mereka tak punya hak mengusulkan kenaikan gaji.
Swedia pun hingga kini dikenal sebagai salah satu negara dengan perekonomian yang maju pesat di Skandinavia dan Eropa.