Nama Sabdo Palon dikisahkan dalam Serat Jangka Jayabaya Sabdo Palon. Sabdo Palon merupakan sebutan untuk penasihat spiritual tanah Jawa. Ia merupakan penuntun gaib yang mewujud dalam bentuk yang berbeda-beda di setiap generasi.
Sabdo Palon setia membimbing raja-raja Hindu-Budha Tanah Jawa sejak kepemimpinan Ratu Tribhuwana Tunggadewi hingga kepemimpinan Raja Brawijaya V.
Dikisahkan Ketika Majapahit jatuh dan Kerajaan Mataram Islam berjaya di Nusantara, Sabdo Palon meramalkan kehancuran Islam setelah 500 tahun hancurnya kerajaan Majapahit. Munculnya kerajaan-kerajaan palsu akhir-akhir ini bisa jadi merupakan pengejaran ramalan Sabdo Palon.
Hampir 500 Tahun Kerajaan Islam, Pengejaran Ramalan Sabdo Palon Dimulai
Sabdo Palon meramalkan kerajaan Islam akan hancur setelah lima 500 tahun hancurnya kerajaan majapahit. Kerajaan Majapahit mengalami kehancuran sekitar tahun 1500 M dan kini sudah mencapai 500 tahun sejak kehancurannya.
Jika memang benar ramalan Sabdo Palon maka abad inilah kerajaan Hindu-Budha akan kembali memimpin nusantara. Kisah Sabdo Palon mengakar pada masyarakat kelas bawah yang berpendidikan dan berpenghasilan rendah, serta percaya akan hal-hal mistis dan mitos-mitos kuno.
Keadaan masyarakat yang demikian digunakan oleh oknum-oknum yang berkepentingan dengan mewacanakan kembalinya sang Ratu Adil dengan iming-iming kejayaan untuk mengubah nasib. Sebut saja Keraton Agung Sejagat di Purworwjo, kemudian Sunda Empire di Bandung, atau yang paling baru muncul Kerajaan Selacau di Jawa Barat.
Di sini Djawanews mengetengahkan Keraton Agung Sejagat sebagai contoh. Untuk kejayaan pribadi, Totok Santosa Hadiningrat mengiming-imingi masyarakat kelas bawah dengan pengembalian uang berkali-kali lipat dari yang dikeluarkan. Untuk menjadi anggota kerajaan dikenakan biaya 3 juta rupiah. Tidak hanya Raja yang mengaku keturunan Majapahit itu juga mewajibkan anggota mengeluarkan iuran setiap ada acara kerajaan.
Keraton Agung Sejagat mengklaim telah berhasil menggaet 450 orang sebagai anggota. Hal ini menunjukkan masih besarnya kepercayaan masyarakat kelas bawah pada mitos-mitos kuno.
Sebenarnya ketika ditelusuri lebih dalam, Sabdo Palon hanyalah sebuah karya sastra karya Ranggawarsita yang mewacanakan kehancuran Islam di masa datang untuk tujuan sebaliknya yakni proses penerimaan Islam.