Djaanews.com - Lamanya durasi puasa Ramadhan di setiap kota dan negara bisa berbeda-beda. Ada negara yang durasi puasanya sangat panjang, ada pula yang singkat.
Kota Nuuk, Greenland merupakan salah satu kota dengan durasi puasa terpanjang. Puasa di sana hingga 20 jam. Tetapi di Santiago, Chile dan Australia puasa hanya berlangsung 11,5 jam.
Kenapa Puasa Di Berbagai Negara ini Berbeda-beda
Hal ini pernah dijelaskan oleh astronom amatir Marufin Sudibyo pernah menjelaskan mengenai fenomena ini. Menurutnya, puasa dimulai saat cahaya fajar astronomis muncul di kaki langit timur dan berakhir ketika piringan teratas Matahari meninggalkan garis kaki langit barat atau terbenam sempurna.
Namun, kedudukan Matahari berbeda-beda mengikuti gerak semu tahunannya. Karena itulah durasi puasa di seluruh dunia pun berbeda-beda, tergantung kedudukan garis lintangnya.
Indonesia yang berada di kawasan tropis mungkin tak terlalu terpengaruh oleh fenomena ini karena kedudukan Matahari yang mengalami gerak semu tahunan di antara garis balik utara (lintang 23,5 LU) hingga garis balik selatan (lintang 23,5 LS).
Namun, lain ceritanya dengan negara-negara di kawasan subtropis. Durasi puasa jadi berbeda-beda seiring peningkatan garis lintang.
Durasi puasa terpanjang bagi kawasan subtropis terjadi pada puncak musim panas. Apalagi di belahan utara Bumi, semakin mendekat ke arah kutub utara, maka durasi puasa akan semakin panjang. Hal yang sama berlaku pula bagi belahan Bumi selatan.
Sebaliknya durasi puasa terpendek terjadi pada puncak musim dingin. Di Bumi belahan utara, semakin mendekat ke arah kutub utara, maka durasi puasa akan semakin pendek. Hal yang sama berlaku pula bagi belahan Bumi selatan.
Untuk puasa Ramadhan tahun ini, durasi puasa terlama sekitar 20 jam di kawasan Greenland. Sementara yang paling singkat berada di kawasan Chile dengan durasi 11,5 jam.