Djawanews.com – Sebelum bertemu dengan pasangan, perempuan biasanya mengoleskan lipstik atau gincu pada bibir agar tampak lebih segar dan menggoda. Apalagi menjelang Hari Valentine nanti.
Lipstik sudah menjadi barang bawaan “wajib” para perempuan yang sudah mengenal makeup. Tetapi, apakah para pemakai lipstik sudah tahu sejarah atau asal usul pewarna bibir ini?
Sejarah Penggunaan Lipstik di Dunia
Zaman Ratu Pu-Abi
Awalnya, budaya mewarnai bibir dimulai oleh Ratu Sumeria, Ratu Shub-ad atau dikenal Pu-Abi. Itu terjadi sekitar tahun 2.600—2500 SM.Pu-Abi mewarnai bibirnya menggunakan timah putih dan batuan merah yang ditumbuk halus. Sementara itu, peremuan Mesopotamia lain menggunakan tumbukan batu permata.
Zaman Cleopatra
Kabarnya, Cleopatra telah menggunakan carmine, pewarna merah dalam lipstik, untuk memberi warna pada bibirnya. Carmine berasal dari ekstrak kumbang cochineal. Kumbang ini suka makan kaktus merah dan mengeluarkan cairan merah pekat. Cairan inilah carmine.
Zaman Kaisar Nero
Pada 150—31 SM, Poppaea Sabina (permaisuri Kaisar Nero), dikabarkan memiliki 100-an orang yang bertugas menjaga penampilan dan wana bibirnya.
Zaman Abu Al-Qassim Al-Zahrawi
Pada 936—1013 M, seorang fisikawan dianggap menjadi pencetus lipstik padat. Dialah Abu Al-Qassim Al Zahrawi atau Abulcassis. Dia menulis temuan tersebut ddalam ensiklopedia pengobatan berjudul Al-Tasreef.
Itulah beberapa kisah mengenai perjalanan lipstik dari masa awal sampai menjadi lipstik padat. Selanjutnya lipstik terus mengalami pengembangan hingga melahirkan banyak sekali jenis, termasuk lipstik yang tidak luntur.