Djawanews.com – Di abad 16 dan 17, Eropa memiliki ketakutan tersendiri atas penyihir. Mereka menganggap penyihir sebagai sesuatu yang berbahaya bagi manusia normal lainnya. Jika seseorang dituduh melakukan sihir, mereka akan ditangkap dan disiksa secara keji.
Padahal dalam sejarahnya, penyihir dianggap sebagai pendeta wanita yang kuat dan mampu melakukan penyembuhan, melahirkan bayi, dan memberikan nasihat bijak bagi para raja. Karena penyihir dari kalangan wanita, banyak penguasa lelaki mencoba menyingkirkan mereka dan menganggapnya sebagai kaum berbahaya karena mengganggu kekuasaan.
Eropa dan Amerika Utara memang sempat mengalami fase histeria anti-penyihir. Banyak pria, wanita, dewasa, dan anak-akan tak bersalah dituduh sebagai seorang penyihir. Untuk membuktikan kebenaran tuduhan itu ada beberapa hal yang bisa dilakukan.
Dilansir dari situs allthatsinteresting, di era akhir periode histeria anti-penyihir Amerika, pada tahun 1693 Pengadilan Penyihir Salem membiarkan beberapa penyihir mati di penjara. Banyak dari mereka digantung, ada pula yang ditekan tubuhnya sampai meninggal.
Di jaman dulu bangsa Eropa juga gemar berburu penyihir. Saat mereka mencurigai salah satu penduduk sebagai penyihir, ada satu test yang dilakukan yakni dengan "penyihir berenang". Mereka akan dibawa ke sungai dengan kondisi telanjang, tangan diikat, dan mereka akan dibuang di sungai untuk melihat apakah mereka akan mengapung atau tidak.
Ada kepercayaan bahwa penyihir akan mengapung karena air bakal menolak tubuh mereka. Sedangkan manusia biasa akan tenggelam. Masih banyak kisah menarik di balik perburuan penyihir di Eropa dan Amerika. Untuk mendapatkan informasi menarik lain, kunjungi situs resmi Warta Harian Nasional Djawanews. Anda juga bisa mengikuti kami melalui akun media sosial Instagram @djawanewscom dan melalui aplikasi Babe. Hubungi kami untuk membagikan foto, video, artikel, dan berita lainnya.