Djawanews.com – Dunia maya baru-baru ini dihebohkan dengan munculnya Lintang Kemukus atau komet berekor yang terlihat di langit Pulau Jawa. Fenomena alam itu bahkan sempat viral di beberapa platform media sosial Twitter dan Instagram. Kemunculan Lintang Kemukus itu terjadi tiga hari setelah Omnibus Law disahkan, yakni pada hari Sabtu (10/10/2020), sedangkan Omnibus Law disahkan menjadi Undang-Undang melalui rapat paripurna yang digelar DPR pada Senin (5/10/2020).
Masyarakat di beberapa wilayah mengaku melihat fenomena tersebut, mulai dari Tuban, Yogyakarta, Jawa Tengah, Karawang, bahkan Jawa Barat. Beberapa akun mengunggah bukti fenomena alam tersebut, salah satunya adalah akun Instagram @ndorobeii.
"Area tuban apakah kalian melihanya, apakah itu," demikian keterangan unggahan postingan.
Keberadaan Lintang Kemukus sendiri selalu diartikan berbagai macam hal oleh masyarakat Jawa, salah satunya adalah tanda-tanda muncul pagebluk. Dalam KBBI, istilah “pagebluk” diartikan sebagai wabah penyakit.
Dilansir dari Historia, di zaman Mataram Islam, orang Jawa mengartikan kemunculan Lintang Kemukus dihubungkan dengan adanya bintang berekor atau komet. Berdasarkan tradisi mereka kemunculan komet pada arah tertentu punya makna yang berbeda, salah satunya adalah munculnya pagebluk yang mendatangkan masa-masa sulit.
Dwi Cahyono, arkeolog sekaligus pengajar di sejarah di Universitas Negeri Malang sempat membagikan ilmunya. Jika ditilik dari Sejarah Kutha Sala: Kraton Sala, Bengawan Sala, Gunung Lawu yang ditulis oleh R.M. Ng. Tiknopranoto dan R. Mardisuwignya, masing-masing arah komet punya arti.
Jika komet muncul di arah Timur, kata Dwi, tandanya ada raja yang sedang berbela sungkawa. Desa akan mengalami kesusahan, harga besar dan padi murah, namun emas sangat mahal. Jika Lintang muncul di Tenggara, artinya ada raja yang meninggal. Warga desa banyak yang pindah, hujan akan sangat jarang, buah banyak yang rusak, wabah penyakit akan membuat orang sakit dan meninggal.
Jika komet muncul di arah Selatan artinya ada raja mangkat, pembesar merasakan susah, hujan akan kerap terjadi, hasil kebun melimpah, beras, padi, kerbau, dan sapi akan ajlok harganya. Orang desa merana. Jika muncul di Barat Daya artinya ada raja mangkat, orang desa akan melakukan kebajikan, harga padi dan beras murah, hasil kebun melimpah, namun kerbau dan sapi banyak yang mati.
Jika muncul dari Barat, berarti ada penobatan raja, akan ada suka cita di kalangan masyarakat. beras dan padi akan murah, tanaman tumbuh subur, hujan akan deras dan lama. Sedangkan komet muncul di Barat Laut, berarti ada raja yang berebut kekuasaan, pada adipati juga banyak berselisih rebutan kekuasaan, sedangkan warga desa akan sedih, ternak banyak yang mati, hujan dan petir terjadi di musim yang salah, keadaan akan serba kekurangan.
Jika komet muncul di Utara, berarti ada raja yang kalut pikirannya karena kekacauan dalam pemerintahannya. Akan muncul perselisihan dan berujung pada peperangan. Beras, padi mahal, dan harga emas murah.
Banyak mitos dan kepercayaan lain seputar kemunculan Lintang Kemukus. Untuk mendapatkan artikel menarik lain, kunjungi situs resmi Warta Harian Nasional Djawanews. Anda juga bisa mengikuti kami melalui akun media sosial Instagram @djawanewscom dan melalui aplikasi Babe. Hubungi kami untuk membagikan foto, video, artikel, dan berita lainnya.