Djawanews.com – Demo penolakan Omnibus Law RUU Cipta Kerja yang saat ini dilakukan oleh mahasiswa di berbagai kota mengingatkan sebagian masyarakat pada demo 98. Saat itu banyak korban berjatuhan akibat tindakan kekerasan aparat kepolisian terhadap peserta aksi. Salah satu korban bernama Moses Gatutkaca.
Kala itu mahasiswa melakukan unjuk rasa terhadap pemerintahan Presiden Soeharto yang terjadi sekitar bulan Mei 1998. Pendemo meminta agar Soeharto segera lengser dari kursi kekuasaan. Demo terjadi tidak hanya di DKI jakarta, namun di Yogyakarta.
Tindak kekerasan yang dilakukan aparat dalam membubarkan demo menyebabkan korban berjatuhan. Bagaimana tidak, polisi menembakkan gas air mata, menembakkan peluru karet, dan pemukulan lainnya untuk meredam demo mahasiswa.
Hal itu membuat kondisi tak terkendali, bentrok mahasiswa dan polisi tak terelakkan. Peristiwa itu terjadi di Gejayan, Yogyakarta pada 8 Mei 1998, yang kemudian dinamai dengan Peristiwa Gejayan atau Tragedi Yogyakarta.
Dilansir dari harian Kompas yang terbit pada 9 Mei 1998, saat menjelang tengah malam, Jalan Kolombo sekitaran Gejayan masih memanas. Masyarakat dan mahasiswa melawan aparat dengan melempari mereka dengan batu, petasan, dan bom molotov.
Mengatasi perlawanan itu aparat mulai agresif dengan menyemprotkan air dari water gun. Massa kemudian terpecah, beberapa orang lari ke IKIP Yogyakarta (sekarang UNY), sebagian lagi ke Universitas Sanata Darma (USD) Yogyakarta.
Moses Gatutkaca sendiri ditemukan tergeletak di sekitaran Gejayan. Mahasiswa dari Fakultas MIPA USD itu ditemukan oleh mahasiswa di sekitar Posko PMI di Sanata Dharma. Mahasiswa dari Banjarmasin itu meninggal dalam perjalanan ke RS Panti Rapih. Berdasarkan keterangan dari dokter Sudomo Jatmiko SPB dari UGD RS Panti Rapih, Moses mengalami pendarahan telinga karena benda tumpul.
Untuk menghormatinya, sejak 20 Mei 1998, Jalan Kolombo yang letaknya berada di sebelah kampus USD Yogyakarta diganti menjadi Jalan Moses Gatutkaca. Hingga saat ini jalan tersebut masih ramai dilewati mahasiswa dan penduduk sekitar.
Untuk mendapatkan artikel lain selain Moses Gatutkaca, kunjungi situs resmi Warta Harian Nasional Djawanews. Anda juga bisa mengikuti kami melalui akun media sosial Instagram @djawanewscom dan melalui aplikasi Babe. Hubungi kami untuk membagikan foto, video, artikel, dan berita lainnya.