Adakah satu dari Anda saat ini yang tinggal di rumah kontrakan? Bagaimana keadaannya? Baik-baik saja atau see… rem. Berbicara tentang kontrakan, ada nih satu cerita horror yang mungkin ada dari Anda yang sudah mengetahuinya, yakni Kisah Hantu Fatma Penunggu Kontrakan.
Kisah ini datang dari pengalaman yang dialami Tasha Siahaan, sebuah mahasiswi Universitas Padjajaran jurusan Administrasi Publik. Alih-alih ingin mendapatkan tempat tinggal atau kontrakan yang nyaman, namun justru Tisha mendapatkan gangguan-gangguan di rumah kontrakannya. Bahkan gangguan tersebut datang dari makhluk tak kasat mata.
Hal ini diceritakan Tasha dalam salah satu video di channel Youtube milik Billy Christian yang dilansir dari okezone.com.
Rumah Kontrakan
Kisah berawal saat Tasha harus pindah dari kosnya dalam satu hari. Singkat cerita ia akhirnya menemukan sebuah rumah kontrakan baru. Ukuran rumah tersebut cukup besar, isi perabotannya juga lengkap. Sayangnya rumah tersebut masuk ke dalam gang kecil dan diketahui bahwa rumah tersebut sudah kosong selama dua tahun.
Harga sewa setahun sebesar Rp28 juta yang bisa dikatakan sangat murah bagi kelas mahasiswi. Tidak ada pikiran negative terkait harganya yang murah tersebut, hingga pada akhirnya ia memutuskan untuk mengontrak rumah tersebut bersama tiga temannya.
Munculnya Suara Aneh
Sebagai informasi, Tasha dari kecil sudah memiliki kemampuan untuk melihat makhluk halus. Tapi ia baru sadar atas kemampuan spesial tersebut ketika kuliah, saat bertemu dengan penunggu rumah kontrakannya.
Bulan pertama hingga bulan ketiga, tidak ada yang aneh dari rumah kontrakan tersebut. Namun keadaan menjadi berubah, tepat setelah pulang dari liburan. Banyak hal-hal aneh mulai terjadi.
Saat itu Tasha sedang berada di ruang tamu, dan temannya berada di ruang makan. Saat kembali ke ruang tamu setelah dipanggil temannya, ia mendengar suara aneh dari lantai atas. Padahal saat itu di rumah hanya ada Tasha dan temannya tersebut. Suara tersebut terdengar seperti kuku yang sedang menggaruk tembok. Tasha dan temannya mulai ketakutan, mereka pun memanggil teman laki-laki mereka.
Teman laki-laki Tasha menemani di teras rumah dan menganggap suara tersebut hanya suara kucing atau tikus. Namun setelahnya terdengar suara orang sedang berlari dan terengah-engah melewati mereka masuk ke dalam rumah.
Pada saat yang bersamaan, Tasha menjelaskan bahwa saat pindah ke rumah kontrakan, ia sudah melihat ada perempuan yang mukanya rusak sebelah, namun hal tersebut tidak digubris Tahsa, ia hanya mengira bahwa itu hanya setan lewat.
Keanehan Lain Muncul, Bau Amis
Setelah kejadian suara ghaib, mulailah muncul keanehan lain. Tasha mengatakan bahwa sering muncul bau amis, anyir darah di dalam rumah kontrakannya. Namun yang lebih aneh, bau tersebut kerap berpindah-pindah tempat.
Tasha menjelaskan kembali, ada sebuah kamar kosong yang letaknya di paling belakang rumah. Waktu awal pindah, Tasha dan teman-temannya ingin membersihkan kamar tersebut. Ternyata di dalam kamar tersebut ada banyak kecoa. Awalnya mereka berpikir bahwa bau amis tersebut berasal dari kecoa-kecoa itu.
Namun ternyata bukan, Tasha menjelaskan saat malam-malam pada lagi belajar, dua orang di ruang makan, ia di tengah dan satunya di kamar, tiba-tiba dua orang di ruang makan mencium bau amis ‘eh kok bau amis’. Bau amis tersebut pindah ke tempat aku, pas ia berbicara ‘sini juga bau,’ baunya pindah ke kamar.
Munculnya Hantu Fatma
Setelah kejadian itu, Tasha kembali melihat perempuan berwajah rusak yang sudah ia temui saat awal pindahan rumah. Ternyata bau amis yang kerap muncul tersebut berasal dari dia.
Tasha hanya bercerita kepada teman kontrakannya yang paling pemberani, Desita. Desita percaya, karena ternyata ia juga pernah secara tidak sengaja melihat bayangan si perempuan berwajah rusak yang lewat melalui layar laptopnya yang mati.
Merekapun berjanji untuk tidak menceritakan hal tersebut ke siapapun terlebih lagi teman mereka yang paling penakut, Tanty. Tapi anehnya keesokan harinya, Tanty si penakut ini bercerita kepada mereka bahwa tadi malam ia bermimpi.
Tanty mengatakan bahwa ada sesosok besar di pojok kamarnya yang mengamatinya tidur. Karena takut, Tanty berlari ke kamar Desita dan menceritakan bahwa ada sesuatu di pojok kamarnya. Namun Desita menjawab dengan santai dan mengatakan bahwa ia dan teman-teman yang lainnya sudah tahu, namun tidak memberi tahu karena dia yang paling penakut.
Kemunculan Hantu Fatma
Gangguan-gangguan dari makhluk tak kasat mata terus berlanjut di rumah kontrakan Tasha dan teman-teman. Saat malam hari sering terdengar suara orang berjalan dari atas genteng. Bahkan, Tanty suatu pagi melihat di lorong menuju kamar mandi sesosok laku-laki besar, gondrong, dan bermata merah yang tiba-tiba menghilang saat didekati.
Tasha bercerita, “Karena takut kita tuh pernah tidur di ruang tengah, gelar kasur sampai manggil yang cowok-cowok, ‘udah kalian tidur di sofa, kita tidur di bawah’. Nah cowok-cowok ini di gangguin, dielus-elus kepalanya, kakinya, atau ada yang naik tangga pas ada yang bangun.”
Semakin lama semakin banyak gangguan, Tasha sontak menghubungi saudaranya. Dari situ Tasha diberi tahu oleh omnya bahwa dia bisa memiliki kemampuan untuk melihat, bahkan komunikasi dengan makhluk halus.
Mendengar ucapan omnya tersebut, sontak membuat Tasha stres. Stres tersebut membuat Tasha sering menangis di kamar, hingga suatu hari si perempuan berwajah rusak datang dan hanya berdiri melihat Tasha.
“Tapi karena mukanya serem jadi kita enggak tahu nih, ini setan mau ngapain. Akhirnya saking keselnya aku ngomong ‘mau ngalain sih?’ Eh enggak tahunya dia bilang ‘Kok kamu bisa lihat aku’ dia ngomong gitu, tapi baik ngomongnya. Mukanya aja yang serem.”
Dari sini, mulailah Tasha bisa berkomunikasi dengan makhluk halus, dan mengetahui bahwa si wajah rusak sebenarnya tidak memiliki niat untuk mengganggu dan hanya penasaran, kenapa ia bisa dilihat oleh manusia.
Ternyata, si wajah rusak yang diketahui bernama Fatma ini memang tidak menyukai keberadaan laki-laki. Maka dari itu diganggulah teman laki-laki Tasha. Namun setelah komunikasi tersebut, Fatma tidak pernah menunjukkan keberadaannya kepada yang lain.
Sedangkan gangguan lain berupa suara garukan di dinding, suara langkah kaki dan penampakan laki-laki adalah ulah makhluk lain. Menurut Tasha, di belakang rumah kontrakannya terdapat pohon besar yang dihuni genderuwo, yang sering bolak-balik di tempat tersebut. “Dan mungkin juga karena kita berisik, jadi dia merasa terganggu,” ujar Tasha.