Djawanews.com – Keberadaan suku kanibal di Tanah Batak ternyata bukan isapan jempol belaka. Ida Laura Reyer Pfeiffer (14 Oktober 1779—27 Oktober 1858), petualang dari Austria, pernah menceritakan pengalamannya bertemu masyarakat yang mengonsumsi daging manusia alias kanibal.
Ida adalah perempuan tomboi yang gemar berpetualang. Pada tahun 1852-1853 ia berhasil mengunjungi beberapa wilayah di di Hindia Belanda di antaranya adalah Kalimantan, Sumatra, Jawa, Sulawesi, sampai Kepulauan Maluku.
Petualangan Ida kemudian ditulis dalam sebuah buku catatan perjalanan yang berjudul A Lady's Second Journey Round the World: From London to the Cape of Good Hope, Borneo, Java, Sumatra, Celebes, Ceram, the Moluccas, Etc., California, Panama, Peru, Ecuador, and the United States.
Dalam buku volume 1 yang diterbitkan pada 1855 di London, Ida menceritakan awal mula ia bertemu dengan suku kanibal. Suatu ketika di sebuah tempat yang ia kunjungi, 80 suku kanibal berjenis kelamin pria menghalangi perjalanannya. Mereka mengelilingi kelompok Ida sambil menodongkan tombak, tatapan matanya terlihat ngeri dan liar.
Ida menggambarkan bagaimana sosok para pengepung yang mengelilingi gerombolannya. Ia mengatakan bahwa mereka berbadan tegap, kuat, tingginya hampir dua meter.
“Mulut lebar mereka dengan geligi yang menonjol, tampaknya lebih mirip dengan binatang buas ketimbang manusia manapun,” tulisnya.
Kengerian para suku kanibal itu tak hanya tergambar dari wujud fisiknya saja, namun dari gambaran cara mereka menikmati daging manusia. Ida menulis, tawanan perang suku tersebut diikat di sebuah pohon dan mereka akan dipenggal.
“Darah mereka diawetkan untuk minum, dan kadang dibuat menjadi semacam puding yang disajikan dengan nasi,” tulisnya.
“Bagian tubuh kemudian dibagikan,” lanjut Ida, "Telinga, hidung, dan telapak kaki adalah bagian milik Rajah, yang juga memiliki klaim atas bagian lain. Telapak tangan, telapak kaki, daging kepala, jantung, dan hati—yang semuanya adalah hidangan aneh—dan semua daging dipanggang dan disantap dengan garam.”
Dilansir dari nationalgeographic.grid, berdasarkan kesaksian warga setempat, Ida memang berharap bisa bertemu dengan suku kanibal liar dari Batak. Suku yang tak banyak diketahui oleh orang Eropa itu memang diakui warga sangat berbahaya. Bahkan mereka mencoba mencegah Ida untuk bertemu mereka.
Meski demikan, Ida ternyata berhasil selamat saat mengunjungi mereka. Ida bahkan berhasil mengunjungi Danau Toba dan berhasil pulang ke kampung halamannya di Wina, Austria.
Selain keberadaan Suku Kanibal di Tanah Batak, dapatkan artikel menarik lainnya dengan mengunjungi situs resmi Warta Harian Nasional Djawanews. Anda juga bisa mengikuti kami melalui akun media sosial Instagram @djawanewscom dan melalui aplikasi Babe. Hubungi kami untuk membagikan foto, video, artikel, dan berita lainnya.