20.000 hingga 30.000 pasukan dikirimkan dalam invasi Kubilai Khan di Jawa.
Invasi Kubilai Khan di Jawa tercatat dalam sejarah masa lampau, dan membuktikan kegigikan nenek moyang Bangsa Indonesia. Lantas bagaimana Kerajaan Mongol yang menguasai ¾ dunia, bisa mengalami kekalahan di Jawa?
Kubilai Khan adalah cucu dari Genghis Khan yang sama-sama dinobatkan sebagai penguasa wilayah Mongolia di abad 10 hingga 12. Di masa pemerintahan Kubilai Khan, Mongol mengalami puncak kejayaan, salah satunya dibuktikan dengan luasnya wilayah kekuasaannya.
Penyebab Invasi Kubilai Khan di Jawa
Tidak cukup menguasai Asia dan hampir wilayah Eropa, Mongol pada waktu itu juga ingin menguasai Jawadwipa (sebutan Pulau Jawa masa lampau). Dengan bendera Dinasti Yuan, pada tahun 1293 Kubilai Khan mengirimkan pasukannya untuk menguasai Jawa.
Di dalam beberapa catatan sejarah, invasi tersebut ditujukan sebagai pembalasan atas Raja Singasari Kertanegara yang menolak tunduk dan membayar upeti pada Kerajaan Mongol.
Tercatat pada tahun 1280, 1281, 1286, dan 1289 Kubilai Khan mengirimkan utusannya ke Jawa. Salah satu puncak kemarahan Kubilai Khan adalah Kertanegara yang pernah melukai salah satu utusannya ketika melakukan negosiasi yang terakhir di Jawa.
Kertanegara mungkin pada waktu itu adalah raja yang terlalu percaya diri dengan kekuatannya, hingga tidak mau menyerah pada Mongol yang di atas kertas lebih unggul pasukan dan persenjataannya.
Kertanegara sesungguhnya paham sekali, jika suatu ketika Mongol akan menyerang Jawa. Berbagai strategi politik dilakukannya, beberapa di antaranya adalah menjalin hubungan dengan Kerajaan Champa (menjadikan adiknya sebagai permaisuri di sana). Selain itu juga melakukan hubungan koalisi dengan Melayu agar dapat membendung pasukan Mongol yang akan masuk nusantara.
Namun, setelah semua persiapan Kertanegara matang dalam menghadapi pasukan Kubilai Khan, dirinya tewas dalam pemberontakan Jayakatwang dari Kerajaan Gelang Gelang. Perjuangan lalu dilanjutkan Raden Wijaya, menantu Kertanegara yang merupakan pendiri Kerajaan Majapahit.
Siasat Majapahit Mengusir Pasukan Mongol
Dilansir dari Historia, berita Cina mencatat jika pada 1 Maret 1293 tentara Mongol mendarat di Tuban, lantas mengirimkan utusan untuk menemui Raden Wijaya untuk tunduk dan mengakui kekuasan Kubilai Khan.
Raden Wijaya menyetujuinya, namun meminta satu syarat yaitu, ia akan tunduk jika pasukan Mongol membantu membalaskan dendamnya kepada Jayakatwang yang telah memberontak dan membunuh Raja Kertanegara, hingga menyebabkan Kerajaan Singasari.
Namun, setelah tentara gabungan Raden Wijaya dan Mongol menyapu bersih pasukan Jayakatwang, hal yang tidak terduga terjadi. Pasukan Raden Wijaya menyerang tentara Mongol yang mengawalnya dan juga yang sedang merayakan kemenangan di perkemahan. Pasukan Mongol terpukul mundur hingga laut.
Kekalahan pasukan Mongol juga digagalkan oleh faktor lainnya, yaitu lantaran iklim tropis (panas) yang tidak bersahabat bagi tentara Mongol. Tidak banyak tentara Mongol yang dapat pulang ke Tiongkok, panglimanya Shin Bi dan Iki Mese lantas dihukum Kubilai Khan atas kegagalan melakukan invasi.
Bangsa Indonesia harus banyak belajar dari invasi Kubilai Khan di Jawa pada masa lampau, agar tidak mau diperdaya dengan pihak asing. Dapatkan informasi sejarah lainnya hanya di berita harian online serba-serbi.