Djawanews.com – Sampai hari ini Bali tidak hanya dikenal karena keindahan alamnya, namun juga kekayaan tradisi dan budaya. Wajar jika kemudian banyak seniman kondang terlahir dari bumi Bali, salah satunya adalah Jero Made Puspawati.
Jero Made Puspawati adalah putri dari Nyoman Runtung dan Desak Kerenteng. Ia lahir dengan nama Ni Made Rupawati, anak kedua dari lima bersaudara. Ayahnya adalah guru SD dan ibunya adalah penari janger.
Kiprah Jero Made Puspawati di dunia seni tari tak bisa lepas dari sosok seniman besar yang dimiliki Bali yang bernama Wayan Rindi. Ketekunan Jero Made Puspawati dalam belajar tari membuatnya mampu menguasai tari-tari klasik Bali.
Popularitas Jero Puspa semakin berada di puncak setelah ia bergabung dengan grup kesenian, Cri Buddhaya Bali yang dipimpin oleh I Gusti Bagus Sugriwa dan Tjokorda Bagus Sayoga. Kelompok kesenian itu selalu jadi langganan penghibur setiap Presiden Soekarno datang ke Bali.
Jero Puspa juga kerap diundang ke Istana Negara untuk menari. Bung Karno memperlakukannya dengan sangat baik. Ia juga berkesempatan berkeliling Istana.
“Sejak tahun 50-an saya sering diundang menari sama Pak Karno. Dia selalu menyuruh saya menari. Saya disayang. Kalo di rumahnya saya dianter, ini kamar mandi, ini tempat tidur,” kata Jero Puspa, dikutip dari Jamaninfo.
Tahun 1951 Jero Puspa mendapat kado dari Ibu Fatmawati yang berupa kain. Kado itu tentu jadi sesuatu yang istimewa baginya. Selain menari di depan Presiden Soekarno, Jero Made Puspawati juga sering diminta menari di berbagai negara seperti Brunei Darussalam, Pakistan, dan beberapa negara di Eropa.
Banyak hal menarik di balik sosok Jero Made Puspawati. Untuk mendapatkan artikel menarik lainnya, kunjungi situs resmi Warta Harian Nasional Djawanews. Anda juga bisa mengikuti kami melalui akun media sosial Instagram @djawanewscom dan melalui aplikasi Babe. Hubungi kami untuk membagikan foto, video, artikel, dan berita lainnya.