Djawanews.com – Jepang jadi salah satu negara maju yang memiliki segudang budaya dan tradisi yang unik, salah satunya bernama Ubasute. Tradisi itu termasuk tradisi kuno yang kerap dilakukan di masa Jepang kuno.
Tradisi Ubasute adalah praktik kuno, di mana kerabat yang telah lanjut usia atau yang sakit-sakitan karena usia, dibuang ke tempat terpencil seperti hutan untuk mati. Tradisi ini berasal dari Ubasuteyama atau bisa diartikan dengan Gunung Pembuangan Nenek, sebuah cerita rakyat Jepang yang populer di kalangan masyarakat Jepang.
Di zaman dulu, tradisi ini dilakukan di hutan di kaki Gunung Fuji. Hutan tersebut bernama Hutan Aokigahara yang juga dikenal sebagai hutan bunuh diri warga Jepang. Lansia yang dibuang di hutan itu dimaksudkan agar mereka meninggal dengan tenang sekaligus untuk mengurangi jatah perut yang harus diberi makan dalam suatu keluarga.
Lansia yang dibawa ke hutan atau gunung tidak ditinggal begitu saja. Keluarga bisa membekalinya dengan makanan, namun ada juga yang tidak. Orang tua yang ditinggal akan menemui ajal mereka dengan berbagai cara, bisa karena kelaparan karena bekal habis, kedinginan, dehidrasi, atau bisa juga mati karena dicabik hewan buas.
Meski banyak dikisahkan, eksistensi praktek ubasute sebenarnya masih harus dikaji lagi karena tidak banyak bukti yang menyatakan adanya praktik ini di masa lalu. Namun ada beberapa kasus yang menyerupai tradisi ini.
Seperti pada 2015, seorang pria berusia 63 tahun dituduh meninggalkan kakak perempuannya yang cacat di lereng gunung agar mati. Praktik ini disebut mirip dengan tradisi ubasute.
Selain ubasute banyak tradisi Jepang lain yang menarik untuk dibahas. Untuk mendapat artikel menarik lainnya, kunjungi situs resmi Warta Harian Nasional Djawanews. Anda juga bisa mengikuti kami melalui akun media sosial Instagram @djawanewscom dan melalui aplikasi Babe. Hubungi kami untuk membagikan foto, video, artikel, dan berita lainnya.