Djawanews.com – Sampai saat ini, banyak masyarakat yang tak mengetahui bahwa hijab dan busana syar’i juga dimiliki oleh penganut kepercayaan lain. Artinya, jilbab dan pakaian bercadar tak bisa diklaim hanya dimiliki umat Islam. Pasalnya, kepercayaan yang berakar dari ajaran samawi juga memiliki pakaian syar’i, salah satunya dimiliki oleh kaum Yahudi Ultra Ortodok.
Dilansir dari Wahidfoundation.org, Yahudi Ortodoks menyebut jilbab sebagai “frumka”, dan memakainya adalah salah satu “Panggilan Ilahi” yang harus dipatuhi semua umat. Dengan demikian, perintah mengenakan jilbab tidak hanya tercantum dalam Alquran tetapi juga dalam kitab Talmud Yahudi.
Sekilas, tak ada perbedaan antara frumka maupun burqa. Bahkan bisa jadi Anda tak bisa membedakan kepercayaan seseorang saat mereka mengenakan pakaian tersebut. Jika Anda menelusuri pemakai frumka, Anda akan mendapati beberapa wanita Yahudi hanya memperlihatkan wajah dan tangannya.
Salah satu sekte yahudi yang mengenakan frumka adalah sekte Yahudi Lev Tahor yang ada di Kanada. Perempuan yang ada di sekte ini berpakaian layaknya Ukhti yang ada di Indonesia.
Pakaian frumka dipopulerkan oleh Bruria Karen, seorang pemimpin Yahudi Ortodok. Ia juga sempat mengklaim bahwa penutup aurat tersebut berasal dari tradisi Yahudi, sehingga ajaran serupa dalam kepercayaan lain dianggap hanya meniru saja.
Pengguna furqa juga dikenakan oleh sekte Yahudi lain di Israel yang dikenal dengan nama Burqa Heredi. Pakaian tersebut juga memiliki bentuk dan warna yang sama, bahkan lebih ketat dalam pemakaiannya karena menutup seluruh wajah dengan kerudung. Sejumlah media menyebut sekte ini sebagai Taliban Yahudi.
Banyak hal menarik tentang kesamaan antara kaum Yahudi dan umat Islam. Untuk mendapat artikel menarik lain, kunjungi situs resmi Pewarta Harian Online Djawanews. Anda juga bisa mengikuti kami melalui akun media sosial Instagram @djawanews dan melalui aplikasi Babe. Hubungi kami untuk membagikan foto, video, artikel, dan berita lainnya.