Djawanews.com – Arab Saudi memang dikenal sebagai negara Islam. Di negara tersebut ulama konservatif sempat melarang berbagai hal yang tak berhubungan dengan Islam, termasuk melarang perayaan Natal dan tahun baru.
Tak seperti negara pada umumnya, Arab Saudi mengikuti kalender Islam. Karena itu mereka sempat melarang perayaan tahun baru yang dirayakan pada tanggal 31 Desember malam.
Beberapa tahun yang lalu, menjelang tahun baru Masehi, kepolisian syariat Arab Saudi atau Mutawaa akan memberikan larangan perayaan tahun baru. Hal itu didasarkan pada dekrit dari Majelis Ulama Arab Saudi yang mengeluarkan larangan seperti itu.
Untungnya aturan semacam itu sekarang bisa lebih longgar sejak putra mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) ingin agar Islam di Arab Saudi lebih terbuka dan moderat.
Tak hanya tahun baru, perayaan Natal di Arab Saudi juga mulai dilakukan secara terang-terangan. Bahkan mereka mulai menjual ornamen Natal dan tahun baru di toko-toko tanpa takut diringkus Mutawaa.
Dilansir dari Time of Israel, Senin (29/12/2020), adanya perayaan Natal di Arab Saudi dipercaya sebagai 'tanda perubahan zaman'. Umat Islam akan menjumpai pohon Natal dan berbagai pernak-pernik yang berkilauan.
Banyak hal menarik terkait Arab Saudi. Untuk mendapatkan informasi menarik lain, kunjungi situs Warta Harian Djawanews. Anda juga bisa mengikuti kami melalui akun media sosial Instagram @djawanewscom dan melalui aplikasi Babe. Hubungi kami untuk membagikan foto, video, artikel, dan berita lainnya.