Djawanews.com – Tak banyak masyarakat yang mengetahui sepak terjang Ir Sutami di kursi pemerintahan. Padahal, ia termasuk salah satu menteri yang banyak dikagumi oleh pejabat negara lain, tidak terkecuali Presiden Soekarno dan Presiden Soeharto.
Ir Sutami sendiri merupakan Menteri Pekerjaan Umum (PU) dan Tenaga Listrik di era presiden pertama hingga presiden keempat. Meski ia menjabat sebagai menteri selama beberapa periode, banyak yang menyebut bahwa Ir Sutami adalah menteri termiskin di RI.
Meski Ia Menteri, Ir Sutami Gemar Hidup Sederhana
Dilansir dari Tirto, Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum, Hendropranoto, dalam tulisannya di majalah Prisma pernah menyinggung kesederhanaan Ir Sutami. Ia mengatakan bahwa Menteri Sutami kerap menolak fasilitas menteri dari negara dan tak mau merepotkan siapapun.
Selain itu ia juga menaruh perhatian pada masyarakat kelas bawah. Ia dikatakan lebih suka mengurusi pembangunan jembatan desa atau irigasi kecil. Baginya, pembangunan memang harus memberikan manfaat bagi rakyat kecil daripada pembangunan raksasa ke arah industri.
Fasilitas Negara Dikembalikan, Tak Mau Diberi Mobil, hingga Beli Rumah dengan Mencicil
Ir Sutami tak lagi menjabat sebagai menteri pada tahun 1978. Ia pun mengembalikan semua fasilitas negara tanpa terkecuali. Ia juga menolak mobil pemberian seorang pengusaha dan memilih untuk membelinya saja dengan diskon yang besarnya tak seberapa.
Selain itu, Sutami juga lebih memilih mencicil rumah pribadinya di Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat. Cicilan rumah baru selesai saat ia mendekati pensiun.
Rumah Pribadi Bocor hingga Tak Kuat Bayar Listrik
Artikel 'Ir Sutami, Menteri Termiskin Indonesia dengan Karya Fenomenal, Hidup Sederhana hingga Atap Bocor dan Takut ke Rumah Sakit' yang diterbitkan Intisari, berhasil menggambarkan kesederhanaan Ir Sukami.
Setelah ia tak lagi menjabat sebagai menteri, kondisi kesehatan Sutami semakin memburuk. Saat dijenguk, para tamu justru kaget karena atap rumah Sutami yang bocor. Ia juga pernah kekurangan uang hingga telat bayar listrik yang membuat PLN terpaksa mencabut listrik di rumah pribadinya.
Tak Mampu Bayar Rumah Sakit
Kesederhanaan Sutami tak berhenti sampai situ saja. Ia juga pernah dikabarkan takut dirawat ke rumah sakit karena ia sadar tak memiliki biaya berobatnya. Ia baru mau dirawat setelah pemerintah turun tangan. Presiden Soeharto sendiri sempat menjenguk Sutami dan membujuknya untuk berobat di luar negeri.
Sutami akhirnya meninggap pada 13 November 1980 di usianya yang ke 52 tahun. Ia meninggal karena sakit liver yang dideritanya.
Banyak hal menarik di balik kesederhanaan Ir Sutami. Untuk mendapat artikel menarik lain, kunjungi situs resmi Warta Harian Nasional Djawanews. Anda juga bisa mengikuti kami melalui akun media sosial Instagram @djawanewscom dan melalui aplikasi Babe. Hubungi kami untuk membagikan foto, video, artikel, dan berita lainnya.