Virus corona nCoV dari Wuhan sangat meresahkan masyarakat di berbagai negara, tidak terkecuali Indonesia. Sejak virus menyebar, berbagai kabar bohong atau hoax tentang virus ini juga banyak dikonsumsi publik. Berikut ini beberapa hoax tentang virus corona.
Hoax seputar Virus Corona
1. Virus Ditularkan lewat Makanan dan Benda dari China
Hoax pertama dikatakan bahwa virus corona ditularkan lewat makanan dan barang impor yang berasal dari China. Kabar ini tak dibenarkan oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, dr Anung Sugihantono. Ia menegaskan virus corona tidak menular dengan cara tersebut.
“Tidak ada ceritanya makanan, pakaian, sekarang kan sudah banyak diomongin ‘beli pakaian dari China nanti menularkan’, itu nggak,” kata dr Anung Sugihantono.
2. Bawang Putih adalah Penangkal Virus Corona
Dilansir dari Detik, beredar kabar bahwa bawang putih bisa jadi obat manjur untuk menyembuhkan virus corona. Dalam pesan singkat yang beredar dikatakan cara menyembuhkan virus corona dengan bawang.
“Ini bawang puti yg besar ambil 8 biji, dikupas kulitnya ditaruh mangkok di tuang 7 gelas air mendidih selama 3 menit setelah itu di minum langsung 2 gelas, ternyata pasien yg kena Virus Corona sembuh di hari kedua/setelah malam minum air bawang putih ini!!!!!”
Kabar tersebut dibantah oleh ahli vaksin dari OMNI Hospitals Pulomas, dr Dirga Sakti Rambe, SpPD. Ia mengatakan bahwa sampai sekarang belum ditemukan obat atau vaksin yang manjur untuk mengobati nCoV. Dilansir dari djawanews.com, Pemerintah China sedang melakukan berbagai upaya untuk menemukan vaksin virus corona.
3. Virus yang Diciptakan di Laboratorium
Hingga saat ini beredar kabar bahwa virus corona diciptakan di laboratorium dan sudah dipatenkan pada 2018. Bahkan, vaksin sudah tersedia dan dijual mahal. Ternyata, kabar ini juga tidak benar adanya.
Berdasarkan FactCheck.org, kelompok yang bekerja untuk Facebook yang bertugas menguji informasi yang viral di medsos, mereka mendapati bahwa yang dipatenkan adalah hasil pemetaan genetik untuk virus penyebab SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome). Jadi tidak ada hubungannya dengan virus corona yang baru.
“Ini jelas teori palsu bahwa virus corona Wuhan ini dibuat di laboratorium, dipatenkan, dan sudah dibuat vaksinnya,” kata peneliti virus corona di University of Maryland, Amerika Serikat, kepada FactCheck.