Djawanews.com – Hari Pria Internasional atau International Men’s Day diperingati setiap tanggal 19 November.
Bagaimana sejarahnya?
Hari Pria Internasional pertama kali diperingati oleh Thomas Oaster pada 7 Februari 1992 dalam rangka merayakan kontribusi yang diberikan oleh manusia dalam berbagai elemen kehidupan.
Namun, Hari Pria Internasional baru ditanggapi oleh dunia pada tahun 1999, tepat pada tanggal 19 November. Hari Pria mulai mendapat daya tarik ketika Dr. Jerome Teelucksingh menginisiasi Hari Pria di Trinidad dan Tobago.
Menurut Teelucksingh, meskipun ada Hari Ayah, tidak ada hari untuk merayakan pria yang tidak memiliki anak, atau pria yang masih lajang.
Teelucksingh memilih tanggal 19 November sebagai Hari Pria Internasional karena menghormati ayahnya yang telah menjad panutan positif untuknya.
Tanggal 19 November bertepatan dengan hari lang tahun ayah Teelucksingh, juga hari kketika tim sepak bola dari negaranya lolos ke Piala Dunia.
Lalu, apa tujuan dirayakannya Hari Pria Internasional?
Selain untuk mempromosikan aspek positif laki-laki, peringatan Hari Pria juga bertujuan untuk menciptakan kesadaran mengenai kesehatan mental laki-laki.
Tak hanya itu, Hari Pria juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang masalah kesehatan mental pada pria, juga masalah sosial dan kesehatan dan mendorong pria untuk berani berkomunikasi dengan orang lain tanpa memedulikan stereotipe yang negatif.
Peringatan Hari Pria Internasional juga menjadi momen untuk meningkatkan kesetaraan gender dan penghapusan diskriminasi terhadap laki-laki.
Dalam momen Hari Pria Internasional, pria didorong untuk mengajarkan anak laki-lakinya tentang hidup, karakter, nilai-nilai, dan tanggung jawab sebagai seorang pria.
Hari Pria Internasional tidak hadir sebagai lawan dari Hari Wanita Sedunia, melainkan menjadi sebuah inisiasi dalam mempromosikan kesehatan gender pria yang lebih baik di seluruh dunia.
Ingin tahu tentang berita lainnya? Pantau kami di Djawanews dan ikuti instagram Djawanews.