Djawanews.com– Debat keren disuguhkan antara Guru Besar Unair Surabaya Henry Subiakto dan Rocky Gerung di TV One menjadi trending topik. Dua akademisi ini terlibat adu pendapat mengenai temuan Indonesia Corruption Watch (ICW) terkait dana influencer yang akhir ini marak diperbincangkan.
Rocky menganggap bahwa pemerintah menggunakan jasa Influencer untuk menutupi ketidakmampuan pemerintah guna mendapatkan kepercayaan.
Tuduhan tersbut nyatanya dibantah oleh Profesor Henry Subiakto. “Saya yang tahu persis persoalan dana itu karena saya di Kementerian. Tidak ada influencer di dalam kementrian. Supaya orang seperti Rocky ini tahu fakta. Dia hanya bicara secara imajinasi dan teori-teori yang kadang-kadang di kampus saya sudah ketinggalan zaman,” ungkap Guru Besar Unair.
Pernyataan tersebut dilanjutkan dengan “Saya Guru Besar Universitas Airlangga,”. Namun alih alih membuat Rocky Gerung diam beliau malah berucap “Mudah-mudahan otakmu besar juga,” sindir Rocky Gerung.
Profesor Henry Subiakto mendengar celoteh dari Rocky dan beliau mengatakan “Minimal saya profesor beneran, kalau Anda ‘kan belum tentu,” sebagai ungkapan dengan nada yang naik. Hal tersbut menjadi trending di twitter. Jika anda melihat di twitter beberapa waktu lalu.
Sudah pasti Rocky berceluk dengan ucapan yang mempertanyakan kapabilitas seorang Guru Besar. Nyatanya mendapatkan predikat Guru Besar sangatlah susah. Djawanews mencoba mencari data bagaimana Syarat Menjadi Guru Besar.
Begini syaratnya:
Menurut (Permenpan 46 th 2013 (pasal 26 ayat 3) syarat untuk mencapai jenjang Profesor/Guru Besar adalah sebagai berikut:
1) Ijazah Doktor (S3) atau yang sederajat;
2) Paling singkat 3 (tiga) tahun setelah memperoleh ijazah Doktor (S3);
3) Karya ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal internasional bereputasi; dan
4) Memiliki pengalaman kerja sebagai dosen paling singkat 10 (sepuluh) tahun.
ditambah:
- Dosen yang berprestasi luar biasa dan memenuhi persyaratan lainnya dapat diangkat ke jenjang jabatan akademis dua tingkat lebih tinggi atau loncat jabatan.
- Dikecualikan paling singkat 3 (tiga) tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf c angka 2), apabila Dosen yang bersangkutan memiliki tambahan karya ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal internasional bereputasi setelah memperoleh gelar Doktor (S3) dan memenuhi persyaratan lainnya.
Guru Besar wajib memiliki otak besar dan sudah pasti karena tidak mungkin juga Guru Besar didapat dengan cara yang mudah tanpa ijazah. Follow terus @djawanews.com