Djawanews.com – Imbas wabah virus corona dirasakan di semua lini, tidak terkecuali di sektor industri. Industri pariwisata dunia bahkan disebut lesu. Penyusutan jumlah wisatawan mancanegara juga dirasakan Indonesia. Beberapa minggu terakhir wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia jumlahnya merosot tajam. Bali sebagai salah satu destinasi wisata andalan tentu merasakan dampaknya.
Virus Corona Sebabkan Turis Tiongkok Menurun
Sepinya wisatawan yang berkunjung ke Bali diberitakan oleh Daily Mail, sebuah media yang berbasis di Inggris. Bahkan, dalam headline mereka menyebut Bali Kota Hantu untuk menggambarkan sepinya destinasi wisata internasional itu.
“Bali berubah dari Makkah-nya para turis menjadi kota hantu setelah turis China dilarang karena menyebarnya Virus Corona,” bunyi headline Daily Mail seperti dikutip djawanews.com, Selasa, (11/02/2020).
Daily Mail juga menulis bahwa Indonesia menangguhkan penerbangan dari maupun ke China pada hari Rabu, sehingga meninggalkan sekitar 5.000 orang China terjebak di pulau itu.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pariwisata Bali Putu Astawa angkat bicara melalui keterangan persnya. Ia menilai bahwa apa yang diibaratkan kota hantu pada Bali adalah berita bohong.
“Bali seperti yang diberitakan diibaratkan seperti kota hantu karena sepi wisatawan adalah hoaks,” kata Putu Astawa, Selasa (11/02).
Memang saat ini ada penurunan jumlah kunjungan turis karena corona, tetapi spesifik asal China. Di sisi lain, jumlah kunjungan turis dari negara lain masih stabil.
“Penurunan wisatawan memang terjadi, tapi itu khusus market Tiongkok saja, sekitar 25-27%, sementara market yang lain masih on schedule, belum ada yang cancel,” ungkapnya.
Putu Astawa juga menjelaskan, rata-rata kunjungan turis asing yang berlibur ke Bali mendekati angka 6.3 juta orang setiap tahunnya. Sedangkan wisatawan China sekitar 1,2 juta orang. Dengan adanya virus corona ini, ia akan menargetkan wisatawan Eropa, Australia, atau Amerika untuk datang ke Bali.
Bali juga melakukan berbagai upaya untuk mencegah penyebaran virus corona di Indonesia. Pemkot bahkan melakukan pengawasan tidak hanya terhadap turis, namun kepada tenaga kerja asing (TKA) yang bertugas di Pulau Dewata. Pengawasan salah satunya dilakukan di lingkungan Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) Celukan Bawang.
Dilansir dari djawanews.com, PT. General Energy Bali telah memastikan TKA yang mereka pekerjakan terbukti bebas dari corona. Selain itu, 56 dari 162 karyawan asal China di PLTU yang sempat pulang ke China karena Imlek tidak diperkenankan kembali ke Indonesia sampai situasi dan kondisi aman.