PT Kayan Hydro Energi (KHE), telah menandatangani MoU dengan PT Adhi Karya dan PT Pelindo IV terkait pembangunan PLTA Kayan di Kalimantan Utara. Pembangunan ditargetkan mulai berjalan pada tahun 2020 mendatang.
“Pada tahun 2024 sudah bisa menghasilkan listrik,” ujar Direktur Operasi PT Kayan Hydro Energy, Khaerony.
Pada tahap awal pembangunan akan dibangun bendungan Kayan 1 dan 2. Total ada lima bendungan dengan kapasitas yang dihasilkan sebesar 9.000 megawatt. Memiliki kapasitas 9.000 megawatt, PLTA Kayan digadang-gadang akan menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) terbesar di Indonesia, bahkan Asia Tenggara.
Pembangun PLTA Kayan
Pembangunan PLTA Kayan tersebut merupakan salah satu rencana pemerintah dalam rangka menggalakkan Energi Baru Terbarukan (EBT). Pasalnya, PLTA dinilai sebagai salah satu pembangkit listrik yang dalam penerapannya ramah lingkungan, karena tidak menyisakan polutan.
Dibangun pada tahun 2020 mendatang, pembangunan PLTA Kayan sendiri akan dilaksanakan oleh PT Kayan Hidro Energy (KHE) selaku pihak yang membangun, yang telah bekerjasama dengan Powerchina International Group Limited. Powerchina merupakan perusahaan yang telah berinvestasi dalam pembangunan PLTA Three Gorges Dam.
Sebagai informasi tambahan, Three Gorges Dam atau disebut Bendungan Tiga Ngarai ini terletak di distrik Yiling, Provinsi Hubei. Three Gorges Dam di China merupakan PLTA terbesar di dunia.
Pembangunan PLTA Kayan merupakan bentuk kerja sama antara dua negara yaitu Indonesia dan China. Kerja sama antara kedua negara tersebut dipengaruhi dengan adanya kerangka Belt and Road Initiative.
Sebagaimana yang diketahui, Indonesia kini tengah mengalami kemajuan hubungan dan kerja sama dengan pemerintahan China. Hal tersebut sekaligus mengantarkan China untuk membangun kerja sama dengan dengan bangsa-bangsa anggota ASEAN.
Hubungan antara Indonesia dan China tidak dapat dipungkiri lagi, sebagaimana dilansir dari indopreneur.org (7/5/2018) total perdagangan kedua negara bahkan mencapai USD63,3 miliar pada tahun 2018.
China juga mitra dagang terbesar di Indonesia dalam kurun waktu beberapa tahun belakangan. Kerja sama Indonesia dan China direalisasikan dalam banyak sektor, seperti proyek pembangunan taman dan rel kereta api cepat Jakarta-Bandung. China juga tercatat sebagai sumber penghasil devisa tinggi bagi Indonesia, hal tersebut dikarenakan tingginya jumlah wisatawan China ke Indonesia.selainitu juga besarnya pertukaran pelajar yang dilakukan kedua negara.
Pembangunan PLTA Kayan juga merupakan wujud sinergi pemerintahan Indonesia dengan China. Sebagaimana diketahui China sebelumnya juga sudah banyak merambah proyek infrastruktur dikarenakan tingginya kebutuhan transportasi di Indonesia.