Djawanews.com - Sepasang anak kembar asal Thailand dinikahkan oleh orang tuanya. Masalahnya, anak kembar ini masih berusia 5 tahun.
Pernikahan bocah kembar ini terjadi lantaran orang tua percaya bahwa keduanya adalah reinkarnasi dari sepasang kekasih di masa lalu.
Sepasang anak kembar itu bernama Washirawit Bee Moosika berjenis kelamin laki-laki dan adiknya, Rinrada Breem berjenis kelamin perempuan. Mereka dinikahkan oleh orang tuanya di kediaman mereka di Nakhon Si Thammarat, Thailand, pada 4 Maret 2021 lalu.
Orang tua bocah kembar ini adalah Weerasak yang berusia 31 tahun dan istrinya, Rewadee berusia 30 tahun. Mereka mengikuti ajaran Buddha yang mengklaim bahwa semua anak kembar dilahirkan bersama karena mereka memiliki karma dari kehidupan masa lalu. Karma dari kehidupan masa lalu tersebut adalah sepasang kekasih yang hubungannya berakhir sebelum mereka bisa menikah.
Weerasak dan Rewadee percaya bahwa jika anak kembar mereka tidak segera dinikahkan, hidup mereka akan dihantui oleh nasib buruk yang tersisa dari inkarnasi sebelumnya.
Upacara pernikahan pun digelar pada 4 Maret 2021 lalu. Weerasak dan Rewadee turut mengundang para kerabat dan teman-teman si kembar untuk dapat menyaksikan pernikahan kedua anak mereka.
Upacara pernikahan bocah kembar ini digelar dengan penuh warna, mengikuti pernikahan tradisional Thailand. Ada parade, tarian, dan pemberian mahar dari kerabat dekat. Seorang biksu Buddha juga hadir untuk melantunkan berkah selama upacara pernikahan si kembar berlangsung.
Usai upacara pernikahan, Weerasak dan Rewadee juga mengadakan pesta dansa dengan musik yang meriah untuk merayakan pernikahan si kembar.
Ingin Anak Kembarnya Tumbuh Sehat
Ibu si kembar, Rewadee mengatakan bahwa dirinya sangat bahagia memiliki anak kembar. Namun ia merasa khawatir akan adanya nasih buruk yang mengikuti kedua anaknya dari masa lalu.
"Saya merasa sangat beruntung memiliki anak kembar, tetapi saya khawatir ada sesuatu yang mengikuti mereka dari kehidupan mereka sebelumnya," kata Rewadee.
Itulah yang alasan mengapa Rewadee dan suaminya memutuskan untuk segera menikahkan si kembar, agar karma dari masa lalu itu bisa terhapus. "Keyakinan kami adalah bahwa mereka harus menikah untuk menghapus karma itu."
Sementara ayah si kembar, Weerasak mengatakan bahwa mereka tidak punya pilihan selain menikahkan anak-anak mereka. Pasalnya, kepercayaan tahayul Thailand menunjukkan bahwa salah satu dari si kembar akan sakit jika mereka tidak segera dinikahkan.
"Kami percaya bahwa jika anak-anak Anda terlahir kembar dengan jenis kelamin yang berbeda, mereka harus menikah atau salah satu dari mereka akan jatuh sakit di kemudian hari," kata Weerasak.
Weerasak juga mengatakan bahwa mereka adalah sepasang kekasih di kehidupan sebelumnya. Dari pernikahan itu, Weerasak hanya ingin agar anak kembarnya ini bisa tumbuh sehat dan memastikan keduanya aman.
"Kami tidak ingin mereka sakit dan tidak ada ruginya jika kami mengikuti keyakinan ini," kata Weerasak.
Meski demikian, perlu diketahui bahwa pernikahan si kembar tidak sah secara hukum dan hanya dilakukan untuk tujuan seremonial.