Djawanews.com – Upaya penyelesaian pandemi Covid-19 terus dilakukan. Menteri kesehatan (Menkes) di berbagai negara sedang berjuang keras untuk menyelesaikan masalah ini. Namun ada pula yang lebih memilih mundur karena merasa tak mampu tangani pandemi, bahkan beberapa dari mereka dipecat oleh presiden.
Mundurnya Menkes di beberapa negara bukan karena lari dari tanggung jawab, namun mereka mencoba menghindari keadaan yang semakin memburuk.
Lalu, Menkes dari negara mana saja yang pilih mundur atau bahkan dipecat?
-
Menkes Brasil
Menkes Brasil, Luiz Henrique Mandetta, dipecat oleh Presiden Brasil Jair Bolsonaro pada 16 April lalu. Langkah tersebut diambil karena keduanya sempat memiliki pandangan yang berbeda dalam menangani Covid-19 di Brasil mengenai perlu atau tidaknya isolasi di masyarakat untuk tekan persebaran virus.
Menkes Mandetta ingin agar pembatasan masyarakat dan isolasi korban dilakukan, sedangkan presiden Bolsonaro beranggapan sebaliknya. Pembatasan yang diusulkan dinilai membahayakan ekonomi Brasil. Karena hal tersebut Mandetta dipecat.
Nelson Teich, Menkes pengganti, menyatakan mundur pada 15 Mei padahal ia belum genap menjabat sebulan. Teich kembali tak sependapat dengan Presiden terkait penanganan Pandemi.
-
Menkes Selandia Baru
Menkes Selandia Baru, David Clark, memilih mundur dari jabatan pada 2 Juli lalu karena muncul kasus Covid-19 baru. Ia juga mengakui bahwa dirinya melakukan sejumlah kesalahan penanganan pandemi. Bahkan ia dikecam karena berlibur ke pantai saat lockdown. Perdana Menteri Selandia Baru kemudian menunjuk Menteri Pendidikan Chris Hipkins sebagai Menkes sementara.
-
Menkes Chile
Menkes Chile, Jaime Manalich, dipecat oleh Presiden Chile, Sebastian Pinera, karena angka kematian terus bertambah pada Juni lalu. Manalich dianggap tak serius mengemban tugas sebagai Menkes. Selain itu ia juga dianggap terlambat memberlakukan lockdown. Manalich akhirnya digantikan oleh Oscar Enrique Paris yang berlatar belakang sebagai pengajar dan doktor di dunia medis.
-
Menkes Ceko
Menkes Ceko, Adam Vojtech, juga mengundurkan diri pada Senin (21/9) lalu. Ia banyak dikritik lantaran penanganan Covid-19 di negara tersebut. Namun banyak yang menganggap bahwa Adam Vojtech hanya jadi kambing hitam saja. Sebagai gantinya, Perdana Menteri Ceko, Andrej Babis, mengganti Vojtech debgan Roman Prymula, seorang ahli epidemiologi.
-
Menkes Polandia
Menteri kesehatan Polandia, Lukasz Szumowski, memilih mengundurkan diri karena banyak yang mempertanyakan pengadaan alat medis yang ia prakarsai. Ia sendiri berlatar belakang sebagia seorang ahli jantung dan dokter yang juga berjuang dalam melawan pandmei. Dalam konferensi pers di Warsawa, ia mengatakan bahwa ia mundur dan memilih kembali berpraktik secara mandiri.
-
Menkes Bahama
Menkes Bahama, Duane Sands, telah mengundurkan diri karena memberikan izin kepada enam warga negara Amerika masuk ke negara tersebut dengan pesawat yang berisi alat tes Covid-19. Di sisi lain, banyak warga negara Bahama yang menunggu keputusan pemerintah setempat untuk kembali ke negara tersebut.
“Saya menerima tanggung jawab atas pelanggaran protokol ini. Saya mengakui bahwa saya bertindak di luar lingkup kewenangan saya dalam masalah ini. Tindakan saya dipandu oleh keinginan besar saya untuk mendapatkan alat tes usap yang sangat dibutuhkan yang kekurangan pasokan baik di sini maupun secara internasional dan yang merupakan kunci upaya kami untuk melacak penyebaran virus corona untuk lebih memfokuskan respons kami,” kata Sands yang dikutip dari caribbean-council.org.
Masih banyak Menteri Kesehatan yang memilih mundur atau bahkan dipecat di sejumlah negara. Untuk mendapatkan berita terkini, kunjungi situs resmi Pewarta Harian Online Djawanews. Anda juga bisa mengikuti kami melalui akun media sosial Instagram @djawanews dan melalui aplikasi Babe. Hubungi kami untuk membagikan foto, video, artikel, dan berita lainnya.