Djawanews.com – Contoh teks eksposisi sering kali membingungkan bagi para pelajar. Hal tersebut wajar terjadi karena beberapa orang belum memahami betul pengertian dan contoh teks eksposisi. Padahal, contoh teks eksposisi dapat ditemui di berbagai media, baik cetak maupun elektronik.
Apa Itu Teks Eksposisi?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teks esposisi adalah uraian atau paparan yang bertujuan menjelaskan maksud dan tujuan dari sebuah teks.
Ahli bahasa Gorys Keraf (1995) menyatakan bahwa eksposisi adalah bentuk wacana yang berusaha menguraikan objek yang membuat pembaca memperoleh pengetahuan baru.
Sedangkan secara umum penggertian teks eksposisi adalah tulisan yang di dalamnya memuat suatu informasi yang berupa fakta, sudut pandang, dan sejenisnya. Tidak hanya memberikan informasi, teks eksposisi juga memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang suatu hal.
Teks eksposisi sendiri berbentuk tulisan atau karangan yang disampaikan dalam bentuk paragraf. Jadi, kriteria teks eksposisi salah satunya berbentuk paragraf. Jika hanya berupa kalimat maka teks tersebut bukan teks eksposisi.
Dari pemaparan itu dapat ditarik kesimpulan bahwa teks eksposisi adalah tulisan yang mengandung fakta, gagasan, pengetahuan, yang bertujuan untuk memberikan informasi dan pemaparan kepada pembaca. Dengan membaca teks eksposisi maka pembaca akan mendapat informasi tertentu yang termuat dalam teks.
Tujuan Teks Eksposisi
Tujuan teks eksposisi adalah untuk memberikan pemaparan, menjelaskan, menginformasikan, menyajikan sudut pandang tertentu kepada pembaca. Teks eksposisi juga dituntut memberikan informasi secara padat, jelas, dan dapat dipertanggungjawabkan. Dengan membaca teks eksposisi pembaca dapat memeroleh pengetahuan dan informasi sejelas-jelasnya.
Struktur Teks Eksposisi
Dalam KBBI, struktur adalah cara sesuatu disusun atau dibangun; susunan; bangunan. Jadi, struktur teks eksposisi adalah susunan atau cara teks eksposisi dibangun. Teks eksposisi dibangun dengan beberapa struktur, yakni sebagai berikut.
- Tesis (Pembukaan)
Struktur teks eksposisi yang pertama yaitu tesis. Tesis bisa disebut sebagai pembuka dalam teks eksposisi. Pengertian tesis sendiri adalah bagian teks eksposisi yang berisi penjelasan isu, masalah, pandangan, atau gambaran dari penulis terkait tema atau topik tertentu yang akan dibahas dalam teks.
Dalam tesis penulis akan mengemas permasalahan tertentu sebagai landasan permasalahan yang akan menentukan bagaimana penulis nantinya berargumen dan menyajikan data.
Patut diingat bahwa struktur teks eksposisi tesis biasanya berada di awal paragraf. Namun tidak menutup kemungkinan tesis akan berada di bagian akhir dari teks eksposisi.
- Argumentasi (Isi)
Struktur teks eksposisi yang kedua adalah argumentasi. Bagian ini bisa disebut pula inti teks eksposisi. Argumentasi adalah struktur teks eksposisi yang berisi kalimat pendukung dari tesis. Kalimat pendukung bisa berisi apa saja, mulai dari data pendukung, sudut pandang, dan sebagainya.
Data yang dikemukakan dalam argumentasi bisa berbentuk dukungan atau sanggahan dari tesis, tergantung sudut pandang apa yang akan dikemukakan penulis. Patut diingat bahwa argumentasi tetap harus mengusung kelogisan, diperkuat dengan data atau pernyataan yang mendukung asal dapat dipertanggungjawabkan.
Argumentasi biasanya berada di tengah teks sekaligus menjadi inti dari teks eksposisi. Ciri-cirinya cukup mudah diidentifikasi oleh pembaca.
- Penegasan Ulang (Kesimpulan)
Penegasan ulang adalah struktur teks eksposisi terakhir. Dalam pengertiannya, penegasan ulang adalah kesimpulan atau saran yang diberikan oleh penulis berdasarkan argumentasi sanggahan atau dukungan dari tesis.
Di bagian ini penulis harus memberikan penegasan terhadap topik yang telah dibedah dalam struktur sebelumnya. Cara penyampaian penegasan ulang juga harus singkat, padat, dan akurat. Penulis dapat menuliskannya dengan deskriptif atau dengan poin-poin.
Ciri Ciri Teks Eksposisi
Untuk membedakan teks eksposisi dengan jenis teks yang lain, pembaca dapat mengenali ciri ciri teks eksposisi, yakni sebagai berikut.
- Bahasa yang digunakan teks eksposisi adalah baku atau formal. Teks eksposisi tidak menggunakan bahasa sehari-hari, apalagi bahasa alay.
- Teks opini menyampaikan fakta, informasi, pengetahuan, dan topik yang dapat dipertanggungjawabkan. Teks opini bukan bersifat fiksi, opini pribadi, atau mengusung topik yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
- Gaya penulisannya bersifat persuasi informatif.
- Teks eksposisi disampaikan secara padat dan jelas.
- Mengandung struktur teks eksposisi yang meliputi tesis, argumentasi, dan penegasan ulang.
Unsur Teks Eksposisi
Dalam KBBI, kata “usur” didefinisikan dengan bagian terkecil dari suatu benda. Bagian terkecil dalam teks adalah bahasa. Jadi, dapat disimpulkan bahwa salah satu unsur teks eksposisi bersangkutan dengan kebahasaan dan sifat yang digunakan untuk membangun teks eksposisi.
Adapun unsur teks eksposisi adalah sebagai berikut.
- Gagasan
Teks eksposisi harus memiliki gagasan awal atau pokok permasalahan. Pokok permasalahan ini nanti akan diungkapkan oleh penulis kepada pembaca dengan sejelas-jelasnya.
- Fakta
Fakta adalah kejadian atau peristiwa nyata yang benar-benar ada atau dapat dipertanggungjawabkan. Untuk membangun fakta, teks harus memiliki data sebagai penunjang fakta.
Fakta dan data digunakan untuk menegaskan kembali dan memperkuat gagasan agar lebih meyakinkan pembaca.
- Paragraf
Teks eksposisi harus memiliki paragraf agar menjadi sebuah wacana dan informasi baru. Jadi, teks eksposisi tidak dapat dibentuk hanya dengan satu kalimat saja. Mengacu pada struktur teks eksposisi, teks eksposisi harus terdiri dari tesis, argumentasi, dan penegasan ulang. Ketiga unsur tersebut biasanya dijabarkan dalam beberapa paragraf.
Contoh Teks Eksposisi
Berikut ini adalah contoh teks eksposisi singkat dan mudah dipahami.
Di tengah pandemi virus corona Covid-19, berbagai negara meminta para pekerja untuk work form home (WFH). Program WFH ini sebagai upaya mencegah pesebaran virus corona. Meski WFH sangat dianjurkan, bukan berarti WFH tidak memiliki efek samping. Salah satu efeknya adalah memperbesar potensi internet tumbang karena trafik internet yang padat. Perlu ada upaya penanggulangan dari pemerintah agar internet tak tumbang.
Uni Eropa misalnya, yang meminta kepada perusahaan teknologi penyedia layanan video streaming untuk menurunkan kualitas videonya. Atas permintaan tersebut, Netflix, YouTube Alphabet, Amazon, dan Disney menurunkan kualitas video mereka.
Indonesia juga melakukan hal yang serupa, dengan melarang masyarakat mengakses film ilegal. Keminfo mengatakan jika masyarakat banyak mengakses film ilegal, jaringan internet di Indonesia berpotensi tumbang. Sayangnya, langkah Keminfo dinilai kurang efektif. Seharusnya kontrol dilakukan dari pusat.
Jika larangan Keminfo tidak dibarengi dengan pemblokiran website film ilegal akan sangat sulit mengendalikan konsumsi paket data. Pemerintah bisa melakukan pemblokiran website video ilegal sekaligus meniru jejak Uni Eropa dengan meminta perusahaan teknologi menurunkan kualitas video streaming.
Teks di atas adalah salah satu contoh teks eksposisi yang mengandung 3 struktur pembangun, yakni tesis, argumentasi, dan penegasan ulang. Untuk memahami teks eksposisi lebih dalam sekaligus informasi ter-up date, kunjungi Djawanews atau klik di sini.