Pidato jenis persuasif merupakan pidato yang memiliki tujuan untuk mengajak para pendengar agar terpengaruh dan simpati dengan isi pidato. Pidato jenis ini juga berfungsi agar menyakinkan pendengar untuk melakukan anjuran sesuai isi pidato. Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat pidato persuasif adalah landasaran berpikir dan argumentasi yang nalar, logis, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Biasanya pidato bersifat untuk mengajak para pendengar untuk merefleksikan hidup dan mengamati berbagai fenomena yang ada dengan cara beda. Pidato persuasif banyak ditemui di beberapa acara, baik formal atau tidak formal.
Salah satu tips menulis pidato persuatif adalah cari bahan yang menarik, aktual, dan dapat dipahami banyak orang. Bahkan Anda dapat menyelipkan lelucon atau fenomena-fenomena terbaru dalam masyarakat. Berikut ini contoh pidato persuasif dengan tema Persatuan Indonesia.
Berikut Contoh Pidato Persuasif
Persatuan Indonesia Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Namo Budhaya, Om Swastyastu, Shalom, salam sejahtera bagi kita semua. Yang saya hormati para hadirin, pertama izinkan saya mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan karunianya kita dapat berkumpul dalam suasana yang penuh keakraban, dan dalam keadaan sehat. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada para warga sekalian yang telah memberi kesempatan kepada saya, untuk menyampaikan pidato dalam rangka Tirakatan Kemerdekaan RI. Hadirin yang saya hormati, Indonesia adalah negara kita negara yang memiliki beragam budaya dan agama, dan keberagaman tersebut yang membuat Indonesia menjadi cantik di mata dunia. Jadi, sudah sepatutnya jika kita sebagai warga negara yang cinta akan tanah air untuk menjaga persatuan Indonesia yang menjadi ciri khas bangsa kita. Namun dewasa ini, banyak oknum baik dari luar atau dari dalam Indonesia, yang ingin memecah belah bangsa dengan mengatasnamakan keberagaman. Agama pun digunakan demi tercapainya tujuan tertentu, dan digunakan sebagai alat menuju perpecahan. Bahkan melalui ucapan kita pun dapat memecah belah persatuan bangsa, sebagaimana kita ketahui semakin maraknya kasus ujaran kebencian hingga rasisme. Oleh karena itu, sebagai warga negara yang cinta tanah air, kita harus ingat jika dulu nenek moyang tidak dapat mengusir penjajah jika tidak bersatu. Mari kita ingat lagi Sumpah Pemuda yang menjadi tonggak pemersatu bangsa kita dan perjuangan para pahlawan yang telah gugur di medan tempur demi kemerdekaan. Jangan nodai kemerdekan yang sudah dihadiahkan para pahlawan, dengan perpecahan bangsa. Untuk itu kita ingat kembali jiwa dan semangat ‘45 sebagai semangat kebersamaan, sebagai jiwa yang mendahulukan kepentingan bersama di atas kepentingan golongan. Untuk itu, maka kita wajib meningkatkan rasa solidaritas berbangsa dan bernegara, dengan cara mengutamakan persatuan dan kesatuan nasional di atas kepentingan pribadi dan golongan. Mari kita tumbuhkan terus semangat kebersamaan dalam memperjuangkan cita-cita bangsa ini. Kita sebagai penerus bangsa Indonesia juga berperan penting sebagai mercusuar bangsa. Mau dibawa kemana bangsa kita? Jika kita masih mementingkan sebuah kelompok daripada bangsa kita sendiri. Sebelum mengakhiri pidato, izinkan saya mengutip kata-kata Presiden pertama kita Ir. Soekarno. “Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah. Tapi perjuangan kalian akan lebih berat, karena melawan saudara sendiri” Kata-kata Bung Karno, akan sangat relevan bagi kondisi bangsa Indonesia masa kini. Meksipun kita telah merdeka, namun perjuangan belum usai! Oleh karenanya, mari kita junjung persatuan dan kesatuan demi keutuhan bangsa tercinta. Demikian pidato saya tentang persatuan Indonesia, jika ada salah kata dan terdapat kata-kata yang kurang mengenakan, saya mohon maaf. Terimakasih. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Namo Budhaya, Om Swastyastu, Shalom, Salam Sejahtera bagi kita semua. |