Cerita rakyat Jawa Tengah memang menjadi teman tidur yang pas untuk meningkatkan imajinasi dari anak. Selain itu beberapa cerita juga dapat digunakan sebagai pendidikan dalam menjalani kehidupan agar tidak salah jalan. Sayangnya saat ini cerita rakyat kalah populer dari kisah modern.
Padahal pesan moral dalam kisah-kisah tersebut tidak pernah kalah dari apa yang saat ini ada di internet. Para leluhur menceritakan kisah turun temurun pada cucunya agar mereka dapat mengambil hikmah dari kejadian sebelumnya telah ada. Jadi tidak perlu lagi generasi muda jatuh ke jurang yang sama.
Pesan cinta orang tua kepada anak dan juga sepelenya sebuah kekayaan saat ini sangat jarang ditemukan dalam cerita. Tema itu selalu kalah dengan genre asmara remaja yang jarang memberikan efek baik bagi pembacanya. Cerita rakyat dari Jawa Tengah dapat dibaca kembali untuk mengisi nurani yang saat ini mulai pergi.
Kasih Sayang Orang Tua dalam Cerita Rakyat Jawa Tengah
Apalagi yang mampu menggantikan dalamnya kasih sayang orang tua pada anak jika bukan kisah timun mas. Kisah tersebut mengangkat perjuangan orang tua yang kukuh dalam mempertahankan anaknya. Meskipun anak itu bukanlah anak kandung namun kasih sayang kedua orang tua itu tidak pernah sirna.
Dalam lakon cerita rakyat Jawa Tengah tersebut sepasang petani yang belum diberikan keturunan setelah bertahun-tahun menikah. Setiap hari doa tidak pernah telat mereka panjatkan kepada sang pencipta. Akhirnya keinginan mereka terkabul dari tangan sesosok monster dengan memberikan mereka biji mentimun.
Dikisahkan biji timun tersebut akhirnya tumbuh menjadi seorang gadis cantik. Sepasang petani sudah menganggap gadis itu sebagai anaknya sendiri. Meskipun mereka tahu bahwa gadis itu hanyalah titipan sementara. Sampai akhirnya monster itu datang kembali untuk merebut sang gadis.
Dengan kekuatan cinta dan tekad yang kuat sepasang petani itu mampu mengalahkan monster. Akhirnya timun mas tidak perlu lagi menjadi makanan monster dan dapat hidup bahagia selamanya. Dalam cerita rakyat dari Jawa Tengah singkat saja pesan moral sangat mengena pada pembacanya.
Kisah Ki Ageng Pandanaran, Perjalanan Mencari Kebenaran Sejati
Cerita rakyat Jawa Tengah ini mengangkat perjalanan hidup Pangeran Mangkubumi yang terlena akibat kesuksesan dan kekayaan. Pada suatu ketika Pangeran Mangkubumi bertemu dengan seorang petani miskin. Sifat congkak sang pangeran keluar dan langsung menghina petani tersebut.
Tidak disangka ternyata petani tersebut mampu mengubah tanah yang dicangkulnya menjadi sekumpulan emas. Pangeran Mangkubumi sontak terkejut dengan kehebatan petani tersebut. Ternyata petani itu adalah Sunan Kalijaga yang kebetulan sedang mengembara dan menyamar menjadi petani.
Saat itu juga Pangeran Mangkubumi langsung bersujud dan menyesal atas perbuatannya tadi. Beliau menyesal telah dibutakan oleh kesuksesan yang diraihnya selama ini, ternyata kekayaan dan tahta bukanlah hal berharga. Seonggok tanah bisa menjadi sebidang emas jika orang tersebut bersungguh-sungguh.
Dari dua cerita singkat tersebut sudah dapat dipetik pelajaran berharga dalam kehidupan ini. Bagaimana besarnya cinta orang tua pada anaknya dan betapa kecilnya kekayaan manusia dimata sang pencipta. Cerita rakyat Jawa Tengah tersebut seharusnya bisa diangkat kembali agar tetap lestari sepanjang masa.