Tahun Baru Imlek atau Tahun Baru China identik dirayakan dengan bagi-bagi angpao. Dalam bahasa Mandarin, kata angpao disebut hongbao, yakni amplop merah yang didalamnya beri uang yang dibagi-bagikan kepada keluarga dan karyawan perusahaan. Berikut cerita di balik tradisi bagi-bagi angpao imlek yang perlu kamu tahu.
Awal Mula Tradisi Bagi-Bagi Angpao Imlek
Tradisi bagi-bagi angpao berawal dari cerita rakyat tentang hantu bernama sui yang kerap menganggu anak-anak. Hantu ini suka meneror anak-anak hingga ketakutan bahkan sampai mengancam kesehatan mental mereka.
Untuk meredam teror Sui, para orang tua harus berjaga sepanjang malam untuk melindungi anak-anak mereka.
Sampai suatu ketika, di malam Tahun Baru China, ada orang tua yang memberikan anaknya 8 koin di dalam amplop bewarna merah untuk menjadi mainan sang anak agar tetap terjaga.
Sayang seribu sayang, si anak akhirnya terlelap juga bersama koin yang diletakkan di bawah bantal.
Hantu Sui kemudian menampakkan wujudnya. Saat akan meneror si anak, koin yang ternyata adalah 8 peri abadi yang menyamar, menerjang Sui dan mengusirnya.
Kini, amplop dan koin itu disebut sebagai yasui qian yang artinya menekan uang Sui.
Fakta Angpao Imlek
Tahukah kamu, kalau angpao Imlek yang berwarna merah ternyata memiliki arti tersendiri? Dalam budaya China, warna merah dipercaya sebagai simbol keberuntungan dan kemakmuran.
Berikut beberapa fakta menarik menganai angpao Imlek.
1. Jumlah Uang yang Dibagikan ke Setiap Orang Berbeda
Tradisi bagi-bagi angpao tak hanya diberikan kepada anak-anak namun juga kepada keluarga, kerabat dan kolega. Untuk jumlahnya, setiap orang berbeda tergantung pertaliannya. Misal, kakek-nenek akan mendapatkan nominal yang lebih baik ketimbang anak-anak.
2. Ada Aturannya
Asal tau saja, angpao ternyata tidak bisa dibagi secara asal-asalan. Uang yang dimasukkan ke dalam amplop adalah uang yang bersih dan rapi. Tak heran, menjelang Tahun Baru Imlek, orang-orang akan menukar uang kusut di bank.
3. Dapat Ditransfer
Seiring berkembangnya teknologi informasi, sebagian orang mulai bertukar angpao digital. Misalnya, mentransfer uang angpao melalui e-banking.