Djawanews.com – Sebagai wilayah yang kerap jadi rujukan wisata sekaligus wilayah tinggal, Celukan Bawang Bali saat ini masih relatif aman dari virus corona. Meski begitu, pemerintah setempat terus melakukan pengawasan ketat agar virus tak menginveksi masyarakat.
Wilayah ini memang kerap menjadi alternatif pintu masuk bagi wisatawan yang akan berkunjung ke Bali menggunakan kapal pesiar. Hal itu disebabkan adanya pelabuhan Celukan Bawang Bali yang memenuhi syarat sebagai dermaga internasional bagi kapal pesiar besar dan mewah.
Celukan Bawang Bali sebagai Tujuan Turis Mancanegara
Kabar terakhir menyebutkan, ada tiga kapal pesiar asing yang batal bersandar di pelabuhan tersebut. Pembatalan berkaitan dengan pencegahan virus corona agar tak masuk ke Bali. Ketiga kapal yang dimaksud yakni Cristal Sirenty, Sea Born Encore, dan Win Spirit.
Dalam rencananya, ketiga kapal pesiar mewah itu akan berlabuh di Pelabuhan Celukan Bawang Bali antara pertengahan Maret hingga awal April. Setiap singgah, kapal tersebut membawa wisatawan sekitar 4.500 hingga 6.000 orang wisatawan mancanegara. Meski dengan keputusan tersebut Bali kehilangan sumber pendapatan, namun langkah ini dinilai tepat demi menjaga keamanan Pulau Dewata dari virus corona.
Tidak hanya sebagai pintu masuk dan tempat wisata, Celukan Bawang juga jadi markas bagi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Pemerintah daerah dan PLTU Celukan Bawang terus melakukan kerja sama untuk membatasi virus corona.
Adanya tenaga asing ahli yang ada di kawasan PLTU Celukan Bawang Bali juga diawasi secara ketat oleh perusahaan maupun pemerintah. Pihak PLTU telah menjamin bahwa lingkungan sekitar pembangkit terbebas dari virus corona.
PLTU Celukan Bawang memang sempat jadi sasaran kritik karena memiliki tenaga kerja ahli yang berasal dari China saat virus corona melanda. Padahal, perusahaan tersebut telah menetapkan standar keamanan dan kesehatan yang tinggi.
Pihak PLTU Celukan Bawang Bali telah memerintahkan pekerja yang masih ada di China untuk tak kembali ke Indonesia sampai situasi aman. Sedangkan empat pekerja yang tiba sebelum virus corona ramai diperbincangkan, telah dikarantina dan diawasi dengan ketat.
Proses karantina dilakukan sejak 1 Februari 2020 hingga 15 Februari 2020. Hasilnya, keempat TKA tersebut negatif corona dan dinyatakan sehat. Dengan begitu, hingga saat ini wilayah Celukan Bawang Bali masih negatif corona.