Hingga saat ini, manusia masih berlomba-lomba membangun bendungan terbesar di dunia. Namun taukah Anda bahwa bendungan jadi salah satu penemuan yang banyak bermanfaat bagi kehidupan? Dalam sejarahnya, bendungan digunakan untuk kepetingan pertanian, pariwisata, hingga energi. Seperti yang dilansir dari The Guardian, bendungan bahkan mampu menghasilkan seperenam listrik dunia dan mampu mengairi 1/7 ladang di seluruh dunia. Atas alasan tersebut, bendungan terbesar di dunia dibangun.
Bendungan Terbesar yang Berpengaruh bagi Masyarakat di Sekitarnya
Tidak hanya menjadi bendungan terbesar di dunia, beberapa bendungan ini bahkan berpengaruh bagi kehidupan manusia di sekitarnya, yakni sebagai berikut.
1. Bendungan Hoover
Bendungan Hoover adalah bendungan tertinggi dan dianggap paling kuat di dunia. Bendungan ini selesai dibangun pada tahun 1936. Bendungan ini berada di Black Canyon sungai Colorado, lebih tepatnya berada di perbatasan antara negara bagian Arizona dan Nevada. Bendungan yang mengaliri listrik ke sejumlah wilayah di Barat Amerika Serikat. Oleh karenanya, bendungan ini dikatakan mampu memicu perkembangan pertanian dan industri wilayah Barat Amerika Serikat.
2. Bendungan Kariba
Bendungan Kariba adalah bendungan yang berada di negara Zimbabwe, Afrika. Panjangnya mencapai 628 meter dan tinggi 128 meter. Bendungan ini mampu menciptakan tampungan air dengan luas 5.580 kilometer persegi dengan volume tampungan sebesar 185 miliar meter kubik. Bendungan ini selesai dibangun pada tahun 1950-an. Dalam pembangunannya, Bank Bank Dunia ikut mendanai pembangunan bendungan ini. Bahkan, Bendungan Kariba dianggap sebagai simbol “dunia baru yang berani”, di mana mengendalikan alam akan membawa perkembangan ekonomi yang cepat. Pembangunan bendungan ini mengakibatkan 57.000 orang terpaksa mengungsi dari rumahnya.
3. Bendungan Bhakra
Bendungan ini sempat menjadi bangunan kebanggaan Pemerintah India. Bahkan, pada tahun 1960-an, Bendungan Bhakra menjadi simbol revolusi hijau di India dan dielu-elukan oleh Jawaharlal Nehru, perdana menteri saat itu, sebagai “Kuil India Modern”. Bendungan ini awalnya dimaksudkan sebagai sumber irigasi. Namun pengelolaannya yang gagal membuat air sering menggenang di wilayah sekitar dan panen juga sering gagal karena terendam air.
4. Bendungan Chixoy
Bendungan Chixoy jadi salah satu proyek bendungan yang memakan banyak korban jiwa. Masyarakat yang terdampak dari pembangunan bendungan ini mengalami depresi dan sejumlah pelanggaran hak asasi manusia lainnya. Di tahun 1982, lebih dari 400 orang dibantai untuk pembangunan bendungan ini di Guatemala. Namun pada tahun 2014, Pemerintah Guatemala kemudian menandatangani perjanjian ganti rugi yang mengharuskan mengeluarkan biaya sebesar $ 154juta kepada masyarakat yang terkena dampak.
5. Bendungan Banqiao
Sebagai salah satu negara besar, China juga pernah memiliki kegagalan pembangunan bendungan, yakni Bendungan Banqiao. Kerusakan bendungan ini kemudian menewaskan sekitar 171.000 orang pada tahun 1975.
6. Bendungan Yacyretá
Bendungan Yacyretá adalah bendungan yang dijuluki sebagai Monumen Korupsi. Alasannya, bendungan ini jadi ajang korupsi bagi para pejabat. Kurangnya akuntabilitas menyebabkan korupsi besar-besaran dan pembengkakan biaya pada proyek pembangunan ini. Biaya Bendungan Yacyretá di Argentina ini awalnya dianggarkan sebanyak $ 2,5 miliar namun membengkan menjadi $ 15 miliar.