Djawanews.com—Perundungan atau bullying bisa sangat berbahaya untuk kesehatan psikologi korban. Bully masih marak dilakukan baik di sekolah, tempat kerja, atau pun lingkungan sosial yang lain. Baru-baru ini seorang siswa SMPN 16 malang terpaksa diamputasi jari tengahnya akibat perundungan yang dilakukan teman sekolahnya.
Tidak hanya secara psikologis, bullying juga bisa mempengaruhi kesehatan fisik korbannya. Namun dalam kesempatan kali ini Djawanews akan fokus membahas dampak psikologis bagi korban bullying khususnya pada anak-anak.
Dampak-dampak Psikologis yang Bisa Dialami Korban Bullying
Bullying sangat berbahaya untuk kesehatan psikologi korban. Bullying tidak hanya dapat mempengaruhi korban, tetapi juga pelaku, dan pihak yang menjadi saksi tindak perundungan itu sendiri. Bahkan dampaknya juga bisa membuat seseorang memiliki niat bunuh diri atau melampiaskannya pada penggunaan obat-obatan terlarang.
Perasaan sedih dan kesepian pada korban bullying bisa menyebabkan depresi dan gangguan kecemasan. Pola tidur dan makan pun bisa berubah.
Selain itu juga korban akan kehilangan minat pada aktivitas yang dulu pernah sangat disukai. Prestasi dan partisipasi di sekolah juga bisa menurun. Bahkan pada sebagian kecil anak yang pernah jadi korban bullying dapat terlibat dalam tindak kekerasan.
Dilansir dari Forbes.com, disebutkan bahwa anak-anak yang “hanya” menjadi korban bullying (yang tidak pernah menjadi pelaku bullying) memiliki risiko tinggi mengalami gangguan depresi, gangguan kecemasan, generalized anxiety disorder (gangguan kecemasan kronis) dan agoraphobia pada saat dewasa.
Gangguan kecemasan kronis yang dialami korban bullying yakni kecemasan kronis yang ditandai dengan rasa khawatir dan tegang yang berlebihan. Sedangkan agorafobia yakni ketakutan dasar yang berasal dari perasaan terjebak di tempat umum, saat seseorang merasa sulit melarikan diri, dan rasa takut tidak akan tersedianya pertolongan apabila seseorang mengalami serangan panik.
Demikianlah besarnya dampak negatif perundungan pada psikologis korban. Jika tidak ditangani dengan baik maka akan terbawa sampai anak dewasa kelak.