Djawanews.com – Perkembangan fashion dalam sejarah peradaban manusia terus berputar. Sejarah pakaian dalam kehidupan manusia juga selalu menarik untuk diulas, termasuk asal mula Kutang, nama pakaian dalam wanita yang merujuk pada penutup payudara.
Kutang sebenarnya memiliki sebutan yang lebih universal, yakni BH atau Breast Hidden. Di beberapa negara ada pula yang menyebutnya Breast Holder (inggris), ada pula yang menyebutnya Buste Hounder (Belanda).
Selain disebut BH beberapa orang Indonesia juga menyebut pakaian penutup payudara itu dengan Bra, diambil dari kata Brassiere (Perancis). Namun generasi tradisional yang ada di Indonesia lebih familiar dengan kata Kutang.
Kata “Kutang” ternyata punya sejarah yang menarik untuk diceritakan. Dilansir dari Historia, Remy Sylado pernah menjelaskan asal usul kata Kutang.
Dalam novelnya yang berjudul Pangeran Diponegoro, Remy menjelaskan bahwa asal kata tersebut dimulai ketika proyek pembangunan Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan. Saat itu Belanda tak hanya mempekerjakan budak laki-laki saja, namun juga budak perempuan.
Don Lopez, salah satu pejabat Belanda berkebangsaan Prancis, melihat para budak perempuan dalam kondisi telanjang dada. Melihat hal tersebut Lopez menyobek secarik kain putih dan memberikannya kepada salah satu budak perempuan yang ada di hadapannya sambil berkata kepada sang budak dalam bahasa Prancis.
“Tutup bagian yang berharga (coutant) itu,” katanya.
Lopez beberapa kali mengatakan “coutant.. coutant” yang terdengar oleh para pekerja perempuan hingga menjadi Kutang. Sejak saat itu Kutang diafiliasikan dengan Bra atau BH.
Selain asal usul Kutang, banyak sejarah menarik lain yang akan menambah pengetahuan Anda. Untuk mendapat artikel menarik lain, kunjungi situs resmi Warta Harian Nasional Djawanews. Anda juga bisa mengikuti kami melalui akun media sosial Instagram @djawanewscom dan melalui aplikasi Babe. Hubungi kami untuk membagikan foto, video, artikel, dan berita lainnya.