Meskipun sudah lama tidak dilirik oleh generasi muda, ternyata alat musik Jawa Tengah memiliki makna mendalam untuk menjalani kehidupan. Selain digunakan sebagai sebuah instrumen kesenian, nenek moyang ternyata tidak lupa menyisipkan kebijaksanaannya pada generasi penerusnya.
Tidak hanya lirik lagu saja yang memiliki makna tersirat dalam liriknya namun instrumen ternyata memiliki filosofi tersendiri. Bagi mereka yang mau mempelajari lebih dalam mengenai arti sebenarnya dari sebuah instrumen Jawa kuno pasti dapat menemukan sebuah pencerahan dalam kehidupan.
Tidak ada sebuah kepastian dalam mengartikan kebijaksanaan para pendahulu. Mereka menginginkan penerusnya berfikir secara relatif sesuai tingkat kemanusiannya. Artinya setiap orang akan selalu mendapatkan makna lebih dalam ketika mengartikan sebuah alat musik dari Jawa Tengah peninggalan leluhur.
Kendang, Alat Musik Jawa Tengah yang Mengatur Irama Kehidupan
Dalam sebuah pementasan seni kendang adalah sebuah alat musik dari Jawa Tengah yang memiliki kewajiban untuk mengatur irama dari alunan musik. Tanpa adanya kendang maka irama musik tidak akan seirama dan menghasilkan alunan nada indah bagi para pendengarnya.
Dibalik semua itu kendang memiliki arti bahwa seorang manusia harus mampu mengatur irama kehidupannya. Jika seseorang tidak mampu menguasai irama kehidupan maka jalan yang ditempuh akan rumit. Makna dari irama alat musik jawa tengah, bahwa kehidupan sendiri sangat mendalam jika ditelaah lebih lanjut.
Irama kehidupan artinya bagaimana seorang insan menjalani harinya, berinteraksi dengan ciptaan tuhan, dan memberikan pengaruh pada dunianya. Tiga hal tersebut merupakan kunci penting dalam meraih ketenangan batin selama menjalani kehidupan bersama makhluk ciptaan tuhan lainnya.
Manusia yang fokus pada satu tujuan saja atau satu irama saja akan sulit diterima oleh ciptaan lainnya. Oleh karena itu memberikan variasi hidup secara seimbang akan memberikan irama indah seperti tabuhan alat musik dari Jawa Tengah tersebut. Pasti semua orang menginginkan ketenangan batin hakiki dalam hidupnya.
Lima Prinsip Hidup yang Dapat Diangkat dari Bonang
Bonang merupakan salah satu alat musik Jawa Tengah yang memberikan lima pegangan hidup sesuai bunyinya. Bunyi nang dalam ketukan bonang dapat diartikan sebagai menang yang merupakan tujuan hidup manusia. Makhluk harus memiliki tujuan untuk menang yaitu mencapai kebahagiaan hati yang sempurna.
Bunyi ning dalam bonang dapat diartikan sebagai wening atau berfikir tentang jalan hidup yang ditempuh seseorang. Tanpa pikiran jernih dan memegang teguh prinsip kebajikan maka seorang insan akan kesulitan mencapai kemenangan. Jadi sebelum melakukan sesuatu pikirkan dahulu apa konsekuensi dari tindakan tersebut.
Nung dapat diartikan sebagai dhunung atau berdoa memohon petunjuk dari sang pencipta. Ketika pikiran sudah tidak mampu lagi menemukan sebuah solusi maka mengembalikan diri kepada sang pencipta adalah jawabannya. Memohon pertolongan dengan berdoa karena pada dasarnya manusia hanyalah ciptaan tanpa adanya daya.
Neng dapat diartikan meneng atau diam untuk meningkatkan kekhusyukan ketika memanjatkan doa pada sang pencipta. Ketika insang sedang meneg atau bersemedi maka segala keduniawian akan disingkirkan dan hanya berfokus pada hubungan pribadinya bersama sang pencipta.
Nong sebagai nada terakhir adalah puncak dari segalanya yaitu sang pencipta. Perjalanan akhir seorang manusia adalah bertemu penciptanya dan harus memiliki bekal kebaikan yang cukup selama hidup didunia. Penafsiran filosofi alat musik Jawa Tengah mungkin akan sangat relatif, namun inilah keinginan dari para leluhur.