Batu Malin Kundang adalah relief batu berupa pecahan kapal dan seseorang yang disebutkan sebagai Malin Kundang tertelungkup di pesisir Pantai Air Manis, Kota Padang, Sumatra Barat. Bongkahan batu menggambarkan akhir hidup tokoh Malin Kundang, saudagar yang saat kedatangannya ke kampung halaman mendapat kutukan karena menolak mengakui ibunya.
Keberadaan Batu Malin Kundang telah mempopulerkan Pantai Air Manis, tempat latar legenda sebagai salah satu daya tarik wisata di Padang. Berikut ini berbagai fakta batu Malin Kundang yang selalu menarik perhatian wisatawan.
Fakta batu Malin Kundang yang terdapat di Pantai Air Manis
1. Revitalisasi
Batu Malin Kundang sedang direvitalisasi sejak November 2019 dan diperkirakan selesai pada akhir 2019 dengan total anggaran sebesar Rp15 miliar. Revitalisasi itu bertujuan untuk lebih memunculkan batu Malin Kundang ke permukaan. Karena batu tersebut saat ini sebagian sudah tertutup oleh pasir pantai.
Selain itu, revitalisasi juga tidak hanya pada batunya saja. Tapi juga pada wilayah sekitarnya seperti memperbaiki akses dan mempercantik pedestrian yang akan dibuat sepanjang pantai hingga ke Batu Malin Kundang.
2. Batu Malin Kundang sudah dilapisi semen
Kalau berkunjung ke Pantai Air Manis, Batu Malin Kundang ini akan dengan mudah ditemukan. Namun, saat ini, Batu Malin Kundang sudah tidak lagi sepenuhnya merupakan batu. Batu Malin Kundang yang terlihat seperti sosok laki-laki yang sedang bersujud ini sekarang sudah dilapisi dengan semen.
Penyebab Batu Malin Kundang dilapisi dengan semen adalah karena batuan aslinya pernah hancur akibat sering dihantam ombak pasang. Nah, saat ini Anda bisa melihat Batu Malin Kundang secara utuh dan berbentuk seperti orang bersujud yang dipercaya adalah Malin Kundang yang meminta pengampunan dari ibunya
3. Relief pada Batu Malin Kundang adalah buatan
Dikatakan kalau Malin Kundang tersebut terpaksa tinggal di pantai selamanya, dengan memohon pengampunan dari sang ibunya. Di sekitaran Batu Malin Kundang, ada barel dan tali yang telah di ukir untuk menggambarkan kapal karam yang terdampar di pantai.
Batu Malin Kundang tersebut juga tidak terjadi secara alami. Tapi merupakan hasil karya relief batu yang dibuat oleh dua orang seniman Minang. Relief pada Batu Malin Kundang sendiri dikerjakan pada 1980-an, hasil karya Dasril Bayras bersama Ibenzani Usman.
Itulah 3 fakta Batu Malin Kundang yang terdapat di Pantai Air Manis. Simak juga rekomendasi oleh-oleh khas Padang.